Aswaja News – Transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) membutuhkan berbagai persiapan yang banyak.
Perubahan alih status menjadi UIN harus diimbangi dengan transformasi keilmuan secara menyeluruh untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi yakni pemenuhan jumlah guru besar minimal 15 persen dan akreditasi kampus.
Syarat tersebut termuat dalam Peraturan Menteri Agama No. 15 tahun 2014 tentang Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi Keagamaan.
Dalam jangka waktu hampir setengah tahun pada 2024, IAIN Ponorogo telah melahirkan 4 guru besarnya.
Raihan guru besar ini sebagai bukti bahwa IAIN Ponorogo bergegas memenuhi syarat alih status menjadi UIN.
Berikut deretan guru besar IAIN Ponorogo yang telah dikukuhkan antara lain :
1. Prof. Dr. Abdul Mun’in, M.Ag., adalah guru besar bidang Ushul Fiqih yang dikukuhkan pada 15 Februari 2020
2. Prof. Dr. Hj. S. Maryam Yusuf, M.Ag., adalah guru besar bidang Sosiologi Agama yang dikukuhkan pada 31 Januari 2021
3. Prof. Dr. Aksin, M.Ag., adalah guru bidang Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang dikukuhkan pada 11 Desember 2021
4. Prof. Dr. Miftahul Huda, M.Ag., adalah guru bidang Ilmu Manajemen Wakaf yang dikukuhkan pada 21 September 2023
5. Prof. Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag., adalah guru bidang Ilmu Hukum Islam yang dikukuhkan pada 18 Januari 2024
6. Prof. Dr. Mukhibat, M.Ag., adalah guru bidang Manajemen Pendidikan Islam yang dikukuhkan pada 17 Februari 2024
7. Prof. Dr. H. Luthfi Hadi Aminuddin, M.Ag., adalah guru bidang Ilmu Hukum Islam yang dikukuhkan pada 2 Maret 2024
8. Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag., adalah guru bidang Ilmu Pendidikan Islam yang dikukuhkan pada 11 Mei 2024.
Jumlah tersebut berkurang, pasalnya guru besar ke-2 yakni Prof. Dr. Hj. S. Maryam Yusuf, M.Ag., yang merupakan Ketua STAIN Ponorogo periode 2010-2017 sekaligus Rektor IAIN Ponorogo periode 2017-2021 telah wafat pada 14 Oktober 2023.
