Aswaja News – Dalam rangka menekan angka stunting di wilayah Babadan, Puskesmas Sukosari melaksanakan sosialisasi dan persiapan pembekalan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal tahap pertama, pada Kamis (22/5/2025) di Aula Puskesmas Sukosari, Babadan.
Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
PMT lokal kali ini menyasar tujuh desa di Kecamatan Babadan, antara lain: Polorejo, Sukosari, Ngunut, Gupolo, Trisono, Cekok, dan Bareng.
Program PMT lokal dijadwalkan mulai 1 Juni 2025, dengan sasaran utama ibu hamil berisiko Kekurangan Energi Kronis (KEK), dan balita dengan berat badan dan gizi di bawah standar.
Sebagai bentuk edukasi, setiap ibu hamil akan diberikan booklet edukasi gizi yang mudah dipahami dan bisa dibaca kapan saja untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga.
Kepala Puskesmas Sukosari, Desiana Medya menekankan bahwa program ini tidak hanya soal distribusi makanan.
“Sebelum anak itu stunting, gizinya sudah lebih dulu kurang. Sebelum gizinya kurang, berat badannya tidak naik. Dan sebelum itu, timbangannya stagnan. Jadi sasarannya bukan hanya diberi makanan, tapi juga informasi dan pemahaman tentang gizi,” tegasnya.
Dalam pelaksanaan teknis, Pokmas menjadi ujung tombak penyediaan makanan bergizi.

“Pokmas kami tegaskan, ada RAB untuk pembuatan makanan dan takaran bahan makanan. Itu sudah diukur kalorinya oleh tenaga gizi dan harus sesuai spesifikasi dari puskesmas, hati-hati,” tambahnya.
Untuk menjamin ketepatan dan konsistensi pelaksanaan, monitoring akan dilakukan secara harian, mingguan, dan bulanan oleh tim yang melibatkan Kepala Desa dan Ketua PKK di masing-masing desa.
Pemantauan akan mencakup kualitas bahan, ketepatan takaran, hingga respons dari sasaran program.
Sebagai bentuk penguatan kapasitas pelaksana di lapangan, akan diselenggarakan pembekalan kedua yang akan membahas teknik pelaksanaan dan praktik memasak menu PMT berbasis bahan lokal yang bergizi dan terjangkau.
Program ini mengalokasikan anggaran sebesar puluhan juta rupiah, dengan total sasaran 90 balita dan 19 ibu hamil yang direncanakan berakhir bulan September 2025 ini.
Menu makanan telah disusun dan ditakar oleh tenaga gizi dari Puskesmas Babadan, untuk memastikan asupan yang tepat dan sesuai kebutuhan.

Pihaknya berharap, melalui pendekatan kolaboratif, edukatif, dan berbasis pemantauan ketat, program ini diharapkan mampu mempercepat penurunan angka stunting serta membangun budaya sadar gizi di tengah masyarakat Babadan.