Aswaja News – Di tengah dinamika zaman yang serba cepat dan penuh tantangan, IPNU dan IPPNU Ranting Ngunut menghadirkan Nahdlatut Thullab sebagai ruang alternatif bagi para pelajar dan pemuda desa untuk kembali menemukan jati dirinya melalui jalan ilmu dan spiritualitas.
Bukan hanya agenda internal organisasi, kegiatan ini telah menjelma sebagai simpul gerakan sosial-keagamaan yang mempererat relasi pelajar dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dan warisan ulama Ahlussunnah wal Jama’ah.
IPNU dan IPPNU Ranting Ngunut ini dinilai rutin menggelar Nahdlatut Thullab, yang selalu dilaksanakan setiap Jumat malam di Masjid Nurul Huda Ngunut 3.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat belajar, berjuang, dan bertakwa di kalangan pelajar NU dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah.
Dengan kehadiran para pelajar, santri, dan jamaah masjid, Nahdlatut Thullab menjadi wadah dakwah yang menyentuh hati dan akal.
Adapun rangkaian acaranya meliputi pembacaan Al-Qur’an, sambutan pengurus, mauidzah hasanah, mahalul qiyam, dan ditutup dengan doa bersama serta refleksi kebersamaan.
Momen paling berkesan adalah saat para peserta melantunkan sholawat Nabi dengan penuh kekhusyukan, menciptakan suasana religius dan hangat.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas organisasi, melainkan bentuk nyata IPNU IPPNU dalam menjaga tradisi keilmuan Islam dan memperkuat eksistensinya di tengah masyarakat.
Nahdlatut Thullab diharapkan mampu melahirkan generasi pelajar NU yang cerdas secara intelektual, kuat dalam akidah, dan mulia dalam akhlak.
Dengan konsistensi dan partisipasi aktif anggota, Nahdlatut Thullab menjadi cahaya perjuangan IPNU IPPNU di Ranting Ngunut serta inspirasi bagi ranting lain di Ponorogo untuk menghidupkan tradisi keilmuan dan dakwah Islam yang membumi.
