Aswaja News – Pimpinan Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Kabupaten Ponorogo memulai menutup tugu perguruan silatnya di Klego, Mrican Jenangan pada Selasa malam (08/08/2023). Penutupan tugu silat Pagar Nusa menjadi tugu berlambang Nahdlatul Ulama (NU) ini dilakukan sebagai dukungan menjaga kamtibmas dan mematuhi himbauan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur sekaligus Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur terkait penertiban tugu perguruan pencak silat secara mandiri.
“Penutupan tugu silat Pagar Nusa secara simbolik menjadi tugu Nahdlatul Ulama (NU) karena Pagar Nusa dibawah naungan NU sebagai Banom (Badan Otonom). Setelah kami koordinasi dengan PCNU, semua tugu pencak silat Pagar Nusa di Ponorogo akan kami ubah menjadi Tugu NU”. Ujar Akhmad Muhajir, Ketua Pimpinan Cabang Pagar Nusa Ponorogo.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Ponorogo, Drs. KH Fathul Aziz, M.A memberikan dukungan atas upaya Pimpinan Cabang Pagar Nusa Ponorogo untuk memulai menutup tugu silatnya dan mengubah menjadi tugu NU.
“Kami PCNU Ponorogo sangat mendukung upaya pemerintah dan penegak hukum dalam penertiban perguruan silat termasuk tugu Pagar Nusa. Apa yang sudah dilakukan oleh Pimpinan Cabang Pagar Nusa Ponorogo dengan mengubah tugu silatnya menjadi tugu NU sangat kami support, karena bagaimanapun Pagar Nusa adalah Pencak Silatnya NU”. Ungkap Kyai Fathul Aziz, Ketua PCNU Ponorogo.
Tugu Pencak Silat Pagar Nusa tersebar di beberapa desa dan kecamatan di Ponorogo. “Di Ponorogo 20 lebih tugu Pagar Nusa dibangun atas swadaya para anggota. Kami mengubah Tugu Pagar Nusa menjadi Tugu NU sebagai upaya menjaga kondusifitas dan mendukung kamtibmas di Ponorogo” Tegas Muhajir. (pn/adj)