Serangan panik yang datang saat gempa sering tidak bisa dihindari.
Aswaja News- Gempa dengan kekuatan cukup mengguncang wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada hari jum’at malam (30/6/2023) kemarin . Gempa berkekuatan 6,4 SR , dan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Akibat gempa Bantul beberapa titik juga merasakan efek nya seperti daerah kulon Progo, nganjuk,kebumen,Ponorogo,pacitan,,Mojokerto dan sekitarnya.
Cemas atau panik merupakan respons alami pada situasi mengerikan, sebagai cara tubuh mempersiapkan diri menghadapi bahaya. Meski demikian, panik yang berlebihan bisa memicu serangan panik yang dapat memecah konsentrasi, sehingga Anda bisa kebingungan dan tak bisa berpikir jernih.
Seseorang yang mengalami serangan panik biasanya mengalami sesak napas, nyeri di dada, dan wajah kemerahan. Dalam kasus terburuk, penderita juga bisa mengalami hilang kendali. Oleh sebab itu, mereka yang mengalami serangan panik wajib tahu beberapa cara untuk bisa mengontrolnya.
Menurut para ahli medis, ada beberapa upaya yang bisa meredam serangan panik saat gempa terjadi.
1.Mengatur Napas
Ketika serangan panik terjadi, hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengatur napas. Memang sulit harus mengatur napas saat panik, apalagi jika sedang dilanda gempa. Namun, mengatur napas itu penting agar rasa panik, cemas, dan takut mereda, saat panik, napas cenderung cepat dan pendek. Hal ini menyebabkan oksigen yang masuk ke dalam tubuh jadi sedikit, sehingga membuat Anda jadi sulit bernapas. “Kalau sulit bernapas, Anda pasti jadi makin panik dan cemas. Jika tidak segera ditangani, bukan tak mungkin Anda bisa pingsan atau kejang-kejang,”
2.Cari Tempat yang Aman
Serangan panik bisa bikin tubuh lebih lemas dan susah digerakkan, sehingga menyulitkan Anda untuk keluar dari kerumunan atau ke tempat yang lebih aman. Saat ini terjadi, kerahkan tenaga sekuat mungkin untuk bergerak dan berpindah ke tempat yang lebih aman, seperti di bawah meja atau keluar ke jalan raya.
“Kalau serangan panik datang, usahakan untuk tetap bergerak dan berpikir jernih untuk mencari tempat berlindung yang aman, misalnya di bawah meja. Jika Anda berada di lantai atas, perhatikan atap, lalu berpindah menjauhi objek yang mungkin bisa jatuh menimpa kepala.”
3.Jika Perlu, Minta Bantuan
Jika pasca gempa masih mengalami serangan panik, jangan segan untuk meminta bantuan. Mungkin saja serangan panik tersebut bertambah parah. Minta bantuan orang-orang di sekitar untuk mengelus punggung atau mengambilkan air putih.
4.Minum Air Putih
Air putih bisa membantu meredam rasa panik ketika gempa berlangsung. Pasca gempa, pastikan Anda minum 1-2 gelas air putih untuk menenangkan pikiran dan tubuh sehabis terguncang,
Selain air putih, Anda juga bisa mengonsumsi camilan manis untuk mengganti gula darah yang hilang. Jika gempa sudah berhenti dan kondisi di sekitar aman, Anda bisa berjalan santai untuk meredakan serangan panik yang Anda rasakan.
5.Hindari Kafein
Saat panik hindari mengonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi. Kafein dapat menyebabkan jantung berdebar, sehingga mencetuskan panik, terutama jika Anda minum kopi sebelum saat-saat genting.
Mengingat Indonesia masuk dalam kawasan Cincin Api Pasifik, artinya wilayah ini akan sering mengalami letusan gunung berapi dan gempa. Meski serangan panik saat gempa sangat mungkin terjadi, tetapi usahakanlah agar Anda tetap bisa tenang dan berpikir jernih saat menghadapi situasi genting. (Sal)