Militansi dan Kemandirian Jam’iyyah Jadi Semangat Konferensi MWC NU Bungkal

Aswaja News – Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) adalah permusyawaratan tertinggi di tingkat MWCNU dan digelar rutin setiap lima tahunan. Konferensi ini bertujuan untuk melaksanakan re-organisasi, mengevaluasi program kerja dan sebagai laporan pertanggungjawaban pengurus dalam satu masa khidmat serta merancang program kerja pasca terpilihnya pengurus MWCNU yang baru.

Dalam sambutanya Dr. KH. Luthfi Hadi Aminudin, M.Ag. pertama Apresiasi dan penghargaan yg
Setinggi tingginya kepada jajaran MWC NU Bungkal atas khidmahnya selama lima tahun 2018-2023, Alhamdulillah semoga Barokah (Albarokah : Ziyadatul Khoir)

MWCNU Bungkal, Kabupaten Ponorogo menggelar Konferensi dengan mengusung tema ‘Membangun Militansi dan Kemandirian Organisasi Menuju Abad kedua Nahdlatul Ulama’, acara dipusatkan di kantor MWCNU setempat, Ahad (05/11/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Umum PCNU Ponorogo Dr. H. Luthfi Hadi Aminudin, M.Ag., berharap melalui konferensi ini bisa menghasilkan pemimpin yang baik dan memiliki program-program yang bisa memberikan manfaat baik untuk Jam’iyyah maupun jama’ah.

“Semoga diberikan pemimpin yang baik, program-programnya membawa manfaat bagi warga NU Bungkal pada khususnya dan masyarakat Bungkal pada umumnya,” harap Kyai Luthfi, sapaan akrabnya.

Selanjutnya beliau juga berpesan, kepada para Kyai dan para penggerak Nahdlatul Ulama bahwa PR/
Pekerjaan Rumah kita kedepan semakin berat memasuki Annahdlah Atsaniyah (memasuki kebangkitan abad ke-2) yakni kita dihadapkan pada 4 tantangan yang harus kita jaga :

pertama Fikrah Nahdliyah, Mindset kita ke depan harus kita jaga yakni sikap Tawazun Tasamuh, I’tidal, Tawasut. Nahdlatul Ulama Sebagai Ormas Islam terbesar di Indonesia dan bahkan dunia untuk selalu menjaga NKRI, NU tidak membutuhkan kita, tapi kita yang membutuhkan NU (butuh ziyadatul Khoir)

kedua Amaliyah Nahdliyah harus kita pertahankan ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah, Islam yang moderat yang Rahmatan Lil ‘Alamin jangan sampai kita terlena terhadap ajaran2 intoleran dan radikalisme & wahabisme.

ketiga Ghirah/Militansi organisasi, dalam berjuang di Nahdlatul Ulama, pengurus harus memberikan kontribusi penuh untuk mengurus dan berkhidmat di NU, bukan malah jadi urusan di NU, maka sebagai pengurus kita harus totalitas dalam berkhidmat (meminjam pernyataan Gus Dur ; Kita harus Gila kepada Nahdlatul Ulama), pesan Mbah Bisri Sansyuri : “Saya NU, Selama hidupku aku pengikut Nahdlatul Ulama. Jika aku meninggal dunia, maka wasiatku kepada masyarakat supaya mereka tetap menjadi Nahdlatul Ulama”

keempat Harokah dan Annahdoh (Bergerak), semua pengurus lembaga dan banom harus bergerak

Lebih lanjut, Dr. Luthfi mengingatkan para peserta yang hadir, apabila berkhidmah di NU hatinya harus ditata dengan baik.

“Kita juga harus yakin jika kalau NU membawa berkah. tegasnya.

Sementara itu, Sekcam Bungkal Heru Pramono, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya mengapresiasi atas terselenggaranya Konferensi MWCNU Bungkal “Saya ucapkan selamat berkonferensi, semoga sukses, aman, lancar, menghasilkan tongkat estafet baru yang kemudian bisa lebih amanah dan bisa membuat bungkal lebih maju lagi,” kata Heru Pramono.

Ketua panitia pelaksana Konferensi MWCNU Bungkal (Mulyono, M.Pd.I) saat ditemui Aswaja News di sela acara mengutarakan, konferensi ini dihadiri oleh Seluruh Pengurus MWC NU Kec. Bungkal, Perwakilan seluruh banom dan lembaga serta peserta dari 19 utusan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) se-Kecamatan Bungkal.

“Kami selaku Ketua panitia konferensi MWCNU Bungkal mempersiapkan dengan semaksimal mungkin bersama teman-teman untuk melaksanakan konferensi ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan konferensi ini dengan baik,” pungkasnya.

Dalam konferensi ini akhirnya Lukmanul Hadi, S.Sos. terpilih sebagai Ketua MWCNU Bungkal masa khidmat 2023-2028. Sedangkan Drs. Qomari terpilih sebagai Rais Syuriyah setelah melalui musyawarah mufakat dengan metode Ahlul Halli Wal ‘Aqdi (Ahwa).

Konferensi ini dihadiri oleh jajaran pemerintah Kecamatan Bungkal yang diwakili oleh Sekretaris Kecamatan Bungkal, Jajaran PCNU Kabupaten Ponorogo (hadir Dr. KH. Luthfi Hadi Aminudin, M.Ag. dan Agus Khoirul Hadi, S.Pd. serta Pengurus MWCNU, Lembaga dan Badan otonom (Banom), dan Peserta utusan 19 Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU). Tampak hadir pula jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) Bungkal serta tamu undangan lainnya._(Ady)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *