Aswaja News – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Ponorogo masa khidmat 2025–2026 resmi dilantik pada Sabtu (3/5/2025) di Pondok Pesantren KH. Syamsudin, Durisawo.
Momentum sakral ini menandai babak baru dalam estafet gerakan mahasiswa Islam di wilayah Mataraman Barat, dengan semangat yang diusung “PMII Ponorogo Tangguh : Meneguhkan Identitas dan Menggerakkan Perubahan”
Pelantikan ini istimewa karena untuk pertama kalinya PC PMII Ponorogo dipimpin oleh seorang perempuan, Azizah Intan Khoirotun Nisa’.
Hal ini menjadi catatan penting dalam sejarah PMII Ponorogo sebagai bentuk komitmen terhadap kesetaraan dan inklusivitas dalam kepemimpinan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PB PMII, Shofiyullah Cokro, menyampaikan kebanggaannya atas konsistensi gerakan PMII Ponorogo. Ia mengingatkan bahwa Ponorogo bukan sekadar wilayah biasa dalam peta kaderisasi.
“PMII Ponorogo punya sejarah panjang sebagai pusat gerakan kawasan Mataraman Barat. Bahkan pernah memimpin di Jawa Timur dan menjadi barometer kepemimpinan di tingkat nasional,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa sejarah itu harus menjadi pijakan dan motivasi.
“Saya punya harapan besar kepada Sahabat Azizah dan kepengurusan hari ini, agar mampu melanjutkan tongkat estafet ini dengan penuh dedikasi dan terobosan.”
Senada dengan itu, Agus Khoirul Hadi, Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Ponorogo, juga mengapresiasi capaian besar dalam pelantikan ini.
“Ini pertama kalinya PMII Ponorogo dipimpin oleh seorang perempuan. Ini bukan hal kecil. Ini adalah langkah maju untuk kesetaraan gender yang sesungguhnya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, “PMII Ponorogo telah melahirkan puluhan ribu kader yang kini tersebar dan berkontribusi sesuai bidangnya masing-masing. Tapi kita tidak boleh lupa, masih ada pekerjaan rumah besar—yaitu melahirkan sosok pemimpin yang mampu mengorkestrasi seluruh potensi dan keberagaman yang kita miliki.”
Sementara itu, Ketua PC PMII Ponorogo, Azizah Intan Khoirotun Nisa’, menyampaikan rasa tanggung jawab dan semangatnya dalam mengemban amanah baru.
“Dalam momentum pelantikan dan rakercab ini, senantiasa kami ikrarkan bahwa ini bukan sekadar seremonial belaka. Ini adalah penguatan komitmen untuk terus menjadi pilar yang menjunjung tinggi nafas pergerakan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kaderisasi adalah inti dari kehidupan organisasi. “Kami sadar bahwa perjalanan ini panjang dan tidak mudah. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan arahan, bantuan, dan bimbingan dari seluruh pihak. Agar PMII Ponorogo senantiasa bergerak dengan ruh pergerakan yang berdampak bagi masyarakat luas.”
Adapun Ketua PKC PMII Jawa Timur, Baijuri, mengingatkan pentingnya menjaga marwah intelektual PMII.
“PMII adalah kawah candradimuka. Di sinilah intelektual-intelektual masa depan Nahdlatul Ulama dibentuk,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa ruh kritis dan idealisme tidak boleh ditinggalkan.
“Nilai dan kredibilitas yang selama ini kita ajarkan dalam doktrin ke-PMII-an harus tetap menjadi pegangan utama dalam setiap proses kaderisasi dan pengambilan keputusan.”
Prosesi pelantikan juga diwarnai pertunjukan budaya dari kader PMII Ponorogo, serta potong tumpeng sebagai wujud rasa syukur dan simbol kebersamaan dalam rangka Harlah PMII ke-65.
Turut hadir dalam acara, antara lain Ketua DPRD Ponorogo (Dwi Agus Prayitno) dan jajaran, Ketua PKC KOPRI Jawa Timur (Zumrotun Nafisah), Disbudparpora (Wahid Purwanto), KPU, dan Bawaslu
Diharapkan kader-kadee PMII mampu menjaga warisan perjuangan PMII sembari menjawab tantangan zaman dengan inovasi dan semangat kolaboratif.