AswajaNews – Bayangkan tekstur kue yang begitu lembut hingga seolah meleleh di mulut, dipadukan dengan aroma manis yang menggoda.
Itulah keajaiban chiffon cake, kue yang tak hanya menggugah selera, tetapi juga menghadirkan kehangatan di setiap momen. Baik dinikmati sendiri dengan secangkir teh hangat atau dibagikan dalam kebersamaan, chiffon cake selalu jadi pilihan sempurna.
Dengan teksturnya yang fluffy dan ringan, serta kelembutannya yang seolah meleleh di mulut, chiffon cake telah menjadi pilihan klasik yang tak lekang oleh waktu.
Lalu, apa yang membuat chiffon cake begitu istimewa? Bagaimana sejarahnya? Dan mengapa kue ini tetap relevan di berbagai era dan budaya? Mari kita telusuri lebih dalam pesona chiffon cake yang tak pernah pudar.
Chiffon cake pertama kali diciptakan oleh seorang pria bernama Harry Baker, seorang penjual asuransi yang memiliki hobi memanggang kue. Pada tahun 1927, ia berhasil menemukan resep unik yang menghasilkan kue dengan tekstur selembut kapas dan lebih moist dibandingkan sponge cake biasa.
Selama 20 tahun, Harry Baker merahasiakan resepnya dan hanya memanggang chiffon cake untuk para selebritas Hollywood dan restoran-restoran ternama. Namun, pada tahun 1947, ia menjual resep tersebut kepada Betty Crocker, merek kuliner legendaris, yang kemudian mempopulerkannya ke seluruh dunia. Sejak saat itu, chiffon cake menjadi favorit di dapur rumah tangga dan toko roti di berbagai negara.
Chiffon cake memiliki tekstur yang ringan dan empuk seperti awan. Hal ini berasal dari teknik mengocok putih telur hingga mengembang kaku sebelum dicampur ke dalam adonan, menciptakan struktur yang airy dan fluffy.
Minyak sayur yang digunakan dalam adonan juga berperan besar dalam menjaga kelembaban kue, sehingga chiffon cake tetap lembut bahkan setelah beberapa hari. Tidak seperti kue mentega yang bisa menjadi keras ketika didinginkan, chiffon cake tetap moist dan enak dinikmati kapan saja.
Chiffon cake adalah tipe kue yang bisa dinikmati dalam berbagai cara, baik disajikan polos, dihiasi dengan krim dan buah, atau diubah menjadi base untuk kue lapis yang lebih kompleks.
Sejak diperkenalkan pada tahun 1940-an, chiffon cake tetap menjadi favorit di berbagai generasi. Bahkan, di era modern ini, chiffon cake mengalami banyak inovasi dengan berbagai rasa dan variasi seperti pandan chiffon cake, lemon chiffon cake, matcha chiffon cake dan masih banyak lagi.
Banyak kue yang datang dan pergi mengikuti tren, tetapi chiffon cake tetap bertahan sebagai salah satu kue klasik yang dicintai. Kelembutannya yang tiada tara, fleksibilitasnya yang cocok untuk segala momen, serta kesederhanaannya yang elegan membuatnya terus digemari di berbagai belahan dunia.*** (Fauza)