Aswaja News – Dalam rangkaian Hari Santri Nasional 2023 ini PC ISNU Ponorogo ikut serta meriahkan dengan mengadakan Simposium Nasional di PP. Thoriqul Huda selama dua hari berturut-turut, mulai Sabtu siang hingga Ahad siang (28-29 Oktober 2023).
Simposium ini diberi nama SIIR SANTREN dengan tema “Simposium Pemikiran Santri dan Khazanah Pesantren Nusantara” dengan tujuan menggali potensi para santri pemikir dan peneliti untuk mendesiminasikan hasil pemikiran dan penelitiannya.

“Tidak diragukan lagi bahwa para santri dan pesantren merupakan pusat ilmu dan peradaban yang perlu terus digali dan di-desiminasi-kan untuk peradaban” ucap Dr. Agus Setyawan, M.S.I selalu Ketua PC ISNU Ponorogo saat diwawancarai oleh Aswaja News.
Hal senada disampaikan oleh Ketua PCNU Ponorogo Drs. KH. Fatchul Aziz, MA dalam sambutannya. Beliau mengatakan “dulu sebelum NU berdiri tahun 1926, hal pertama yang dilakukan para Muasis adalah melakukan perumusan pemikiran sebagai dasar gerakan dengan nama Tashwirul Afkar baru kemudian Nahdhatu Tujjar dan seterusnya” ucap beliau. Artinya para peneliti dan pemikir dari kalangan santri telah memiliki akar historis yang kuat.

Korelasi pesantren dengan lahirnya peradaban berupa ilmu pengetahuan adalah hal mutlak. Sehingga pada tataran berikutnya pesantren harus lebih kuat lagi posisinya untuk umat untuk jangka waktu yang jauh ke depan. Dari itu harus ada manajemen yang baik dengan menguatkan asetnya menjadi wakaf.
“Setelah sekian lama saya meneliti tentang manajemen pesantren, maka saya berkesimpulan bahwa pesantren yang kuat harus berbasis wakaf, termasuk pendirinya pun harus mewakafkan asetnya untuk umat” ucap Prof. Dr. Miftahul Huda, M.Ag selaku Keynote Speaker sekaligus Dewan Pakar PC ISNU Ponorogo.

Kyai Kholid Ali Husni, M.Pd.I selaku tuan rumah juga memberikan apresiasi yang sangat baik dengan digelarnya acara ini di PP. Thoriqul Huda yang beliau asuh. “Saya sangat gembira atas kedatangan panjenengan semua ke pondok kami dan walaupun sederhana semoga kegiatan ini bisa berjalan sesuai harapan” ucap beliau dalam pembukaan acara.
Selain beliau bertiga banyak hadir para pengurus PC ISNU Ponorogo dan para Dewan Pakar diantaranya Prof. Dr. Aksin Wijaya, M.Ag, Dr. Luthfi Hadi Aminuddin, M.Ag, Dr. Abid Rohmanu, M.H.I, Dr. Iswahyudi, M.Ag, Dr. Mambaul Ngadimah, M.Ag, Dr. Isnatin Ulfa, M.Ag dan Dr. Idham Musthofa M.Pd.I. Adapun peserta berasal dari Aceh, Jambi, Jakarta, Semarang, Demak, Kediri, Situbondo, Surabaya dan Ponorogo.

Setelah pembukaan selesai pukul 15.30 WIB dengan barokah doa oleh Kyai Muqorobin, M.Pd Al Hafidz selaku wakil Syuriah PCNU Ponorogo, acara dimulai dengan sessi Spesial Panel 1 yang diisi oleh dua Nara sumber yaitu Prof. Dr. Aksin Wijaya, M.Ag dan Dr. Isnatin Ulfa, M.Ag dengan tema gender dan tafsir kontemporer. Sessi ini selesai pukul 17.15 WIB dilanjutkan ishoma hingga pukul 19.30 WIB.
Sessi diskusi panel dibagi dalam 3 room daring yang diikuti oleh 23 peneliti dan 3 room luring yang diikuti juga 23 peneliti. Hal ini dikarenakan separuh peserta menghendaki daring karena jarak yang jauh belum bisa hadir langsung di Ponorogo.

Diskusi panel luring room 1 di pandu Prof. Aksin dan Imroatul Munfarida, M.H.I tema sosial dan budaya, room 2 dipandu oleh Dr. Abid Rohmanu dan Dr. Roni Harsoyo dengan tema pendidikan dan ekonomi, room 3 dipandu Dr. Lukman Santoso dan Dr. Wildan Nafi dengan hukum.
Untuk diskusi panel daring, room 1 dipandu oleh Arik DJ, MA dan Husna Ni’matul U, M.E , room 2 dipandu Khoirul Fathoni, M.E dan Dawam Multazam, M.Hum dan room 3 dipandu oleh Wahyu Hanafi P, M.Pd.
Setelah diskusi panel selesai pukul 22.15 WIB kemudian dilanjutkan lagi dengan sessi Spesial Panel 2 diisi narasumber Dr. Sutejo, M.Hum beliau Ketum pertama PC ISNU Ponorogo dan Dewan Pakar ISNU Ponorogo periode sekarang. Beliau mengisi diskusi dengan fokus metodologi penelitian. Panel ini berakhir pukul 23.15 WIB.

Selain memberikan materi tambahan, Prof. Aksin dan Dr. Sutejo juga memberikan kenang kenangan berupa buku kepada seluruh peserta simposium yang hadir langsung di lokasi.
Seremonial penutupan dilakukan pagi hari Ahad (29) pukul 07.30. “Alhamdulillah acara berjalan lancar dan simposium ini menjadi pilot projek dan akan kita agendakan menjadi kegiatan tahunan. Saya harap peserta yang sekarang bisa ikut lagi pada tahun depan” ucap Dr. M. Muhlis Huda, M.Pd.I selaku penanggung jawab kegiatan dan Sekum PC ISNU Ponorogo.

Setelah penutupan, sebagai bentuk apresiasi kepada para peserta yang hadir panitia mengajak city tour para peserta dengan berkunjung ke rumah Prof. Aksin untuk mendapatkan buku tambahan lagi, dilanjutkan ziyaroh makam Batoro Katong dan ke makam Kyai Mohamad Besari Tegalsari. Kemudian menikmati dawet Jabung langsung di Jabung. Setelah itu para peserta diantar ke terminal untuk pulang ke tempat masing masing. Sayonara semoga bertemu tahun depan.

(ags)
Alhamdulillah, semoga kedepannya bisa ikut lagi dan dapat berhadir di simposium selanjutnya
Salam dari Aceh