10 Gagasan Besar Al Farabi Tentang Negara

Aswaja News – Nama Abu Nasir Muhammad bin Al Farakh al Farabi atau biasa dikenal sebagai Al Farabi tercatat sebagai filsuf ternama dalam Islam. Ia bahkan kerap dijuluki sebagai turunan dari filosof Aristoteles.

Pemikirannya pun banyak memengaruhi filsuf lainya, seperti Maimonides dan Avicenna. Al Farabi ini berperan dalam penerjemahan teks-teks Yunani selama Abad Pertengahan.

Berikut ini adalah 10 Gagasan filsuf Islam Al Farabi:

  1. An art, which has an aim to achieve the beauty, is called a philosophy or in the absolute sense it is named wisdom (Sebuah seni, yang memiliki tujuan untuk mencapai keindahan, disebut filsafat atau dalam arti absolut disebut kebijaksanaan)
  2. To accept something on mere presumption and, likewise, to fail to investigate it may cover over, blind, and lead astray (Menerima sesuatu hanya berdasarkan praduga dan demikian juga, tidak menyelidikinya dapat menutupi, membutakan, dan menyesatkan)
  3. A just city should favor justice and the just, hate tyranny and injustice, and give them both their just deserts (Kota yang adil harus mendukung keadilan dan yang benar, membenci tirani dan ketidakadilan, dan memberikan keduanya tempat yang adil).
  4. He who speaks well does not hear bad words from anyone (Orang yang berbicara dengan baik tidak akan mendengar kata-kata buruk dari siapa pun)
  5. Society coheres with love, lives with justice and survives with honest work (Masyarakat bersatu dengan kasih, hidup dengan keadilan dan bertahan dengan kerja yang jujur)
  6. Long speaking people need to be listened to short(Orang yang berbicara panjang perlu didengarkan sebentar saja)
  7. Don’t cry when a good person died. Cry for the society which lost him (Jangan menangis ketika orang baik meninggal. Menangislah untuk masyarakat yang kehilangan dia)
  8. A man becomes a person thanks to the intellect (Seorang pria akan menjadi seseorang berguna karena kecerdasannya)
  9. State which established by love, continues with justice (Negara yang didirikan oleh cinta, berlanjut dengan keadilan)
  10. Philosophy precedes a religion in the time (Filsafat mendahului agama pada masanya)

Menurut para ahli, Al Farabi tidak begitu menguasai bahasa Yunani, tetapi bisa mengenali karya-karya Plato, Aristoteles, dan Plotinus.

Salah satu karya terkenal Al Farabi adalah Al Madinah Al Fadilah yang memaparkan tentang teori pembangunan negara dan kota ideal. Al Farabi juga diakui sebagai filsuf Islam pertama yang merelevansikan filsafat politik Yunani klasik dengan Islam. (adi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *