AswajaNews – Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kehidupan masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila bukan hanya menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila terdiri dari lima sila, yaitu: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila berfungsi sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia, serta pertama kali diungkapkan oleh Sukarno pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidatonya.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia . Ideologi yang membentuk indonesia menjadi negara yang mempunyai konstitusi dan diakui banyak negara. Pada sejarahnya Pancasila dicetuskan oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia Pada bulan April 1945 yang di ketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat.
Pada pidato pertamanya Dr. Radjiman menanyakan apa dasar negara indonesia yang akan kita bentuk ini. Tidak lama dari pidato Dr. Radjiman berakhir beberapa tokoh Indonesia membantu menyumbang ide yang membuat lahirnya ideologi negara kita yaitu Pancasila.
Pancasila sendiri dirumuskan pada sidang BPUPKI yang berlangsung pada 28 Mei 1945 – 1 Juni 1945. Siapa saja yang membantu ide Pancasila ? Lima tokoh perumusan pancasila yaitu : Ir Soekarno, Presiden pertama Indonesia. Soekarno berpidato dan mengemukakan gagasannya mengenai rumusan 5 sila dasar negara Republik Indonesia, yang dinamakan “Pancasila“, yaitu: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kedua, M. Hatta, wakil presiden yang selalu menemani Soekarno dalam memimpin dan mengembangkan bangsa Indonesia.
Ketiga, Soepomo, adalah seorang ahli hukum pada generasi pertama yang sudah ada ketika Indonesia merdeka. Dalam gagasannya untuk membentuk pancasila pada sidang tanggal 31 Mei 1945, Soepomo berpidato dan mengemukakan gagasannya mengenai rumusan 5 prinsip dasar negara Republik Indonesia yang dinamakan “Dasar Negara Indonesia Merdeka“, yaitu: Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, dan Keadilan Sosial.
Ketiga, Mohammad Yamin, juga merupakan penggagas dari lahirnya Pancasila, pada sidang tanggal 29 Mei 1945, ia berpidato dan mengemukakan gagasannya mengenai rumusan 5 asas dasar negara Republik Indonesia, yaitu: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
Dan terakhir, K.H. Abdul Wachid Hasyim juga merupakan penggagas dari lahirnya Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan seperti : penghormatan terhadap agama dan kepercayaan, menjalankan ibadah dengan tanggung jawab, toleransi antarumat beragama, menghormati hak asasi manusia, menjaga kesopanan dalam bertindak, peduli terhadap sesama, menjaga keutuhan NKRI, meningkatkan semangat gotong royong, menghargai kebhinekaan, mengutamakan musyawarah untuk mufakat, mendengarkan pendapat orang lain, menghindari sikap otoriter, berperan dalam pemerataan kesejahteraan, menjaga kejujuran dan integritas, serta mendukung program sosial pemerintah.
Lima dasar negara yang sudah dibuat, tinggal kita teruskan sebagai penerus dari perjuangan para pahlawan. Jika sebagai mahasiswa, kita bisa meneruskan perjuangan dengan cara membulatkan tekat, menempuh pendidikan, semangat keberanian, gotong royong dan kecintaan terhadap Indonesia yang kekal dan abadi.
Untuk petani, bisa bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan. Para pejabat pemerintah dan penegak hukum menjalankan tugas dengan baik sesuai nilai yang terkandung dalam Pancasila, sehingga pemerintahan bersih dan jauh dari korupsi.
Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, masyarakat Indonesia dapat hidup dalam harmoni, keadilan, dan kesejahteraan bersama. Implementasi nilai-nilai Pancasila harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar agar tercipta kehidupan yang lebih baik dan bermartabat.*** (Abu Abbas – ISNU Jenangan)