Kue Lumpur Lapindo: Jajanan Tradisional dengan Nama Bersejarah

AswajaNews – Ketika mendengar kata ‘Lapindo,’ yang terlintas mungkin adalah tragedi. Namun, di dunia kuliner, nama ini justru hadir dalam bentuk kue lezat yang penuh cerita.

Di antara ragam kuliner tradisional Indonesia, ada satu jajanan unik yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengundang rasa penasaran: kue lumpur Lapindo. Dengan nama yang terinspirasi dari peristiwa alam di Sidoarjo, kue ini berhasil memadukan tradisi, kreativitas, dan kelezatan dalam satu suguhan.

Nama “lumpur Lapindo” tentu tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Kata “lumpur” merujuk pada tekstur lembut dan creamy kue ini, sedangkan “Lapindo” mengacu pada tragedi lumpur panas di Sidoarjo yang mencuri perhatian dunia.

Penggunaan nama ini memberikan daya tarik tersendiri, mengundang tanya sekaligus membuat kue ini mudah diingat. Meski memiliki konotasi sejarah yang kuat, pemberian nama ini justru menjadi bentuk humor kreatif dari para pembuatnya, sekaligus cara untuk mengenang peristiwa besar tersebut.

Kue lumpur Lapindo memiliki rasa yang khas dan menggugah selera. Bahan utama seperti tepung, santan, gula menciptakan rasa manis yang lembut dengan tekstur yang sangat halus.

Secara visual, kue ini biasanya berbentuk bulat kecil dengan permukaan halus dan mengilap. Beberapa memiliki warna yang bermacam-macam sehingga membuatnya terlihat semakin menggoda. Warna-warna alami seperti hijau pandan atau kuning keemasan memberikan kesan tradisional sekaligus modern.

Ketika digigit, kue ini langsung meleleh di mulut, memberikan sensasi yang memanjakan. Hal ini berasal dari tekstur kue yang lembut, basah dan juga sedikit padat yang menyeimbangkan teksturnya.

Kue lumpur Lapindo adalah contoh sempurna bagaimana tradisi dapat dipertahankan sekaligus diperbarui. Ia menyatukan kenangan masa lalu dengan sentuhan modern, menjadikannya bukan sekadar makanan tetapi juga cerita yang bisa dinikmati.

Tidak seperti namanya, kue lumpur Lapindo bukanlah tentang bencana. Sebaliknya, ia adalah bukti bahwa inspirasi bisa datang dari mana saja, bahkan dari hal yang tidak terduga.*** (Fauza)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *