AswajaNews – Alih status Institut Agama Islam Negeri Ponorogo(IAIN) Ponorogo menjadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari semakin mendekati final. Hal ini terbukti setelah IAIN Ponorogo menjalani visitasi atau asesmen lapangan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Republik Indonesia.
Kegiatan visitasi atau asesmen lapangan tersebut terkait transformasi IAIN Ponorogo menjadi Universitas Islam Negeri Ponorogo (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Mei 2024 di IAIN Kediri.
“Benar, kemarin sudah diadakan visitasi lapangan oleh Kementerian PANRB. semoga tidak lama lagi transformasi menuju UIN segera terwujud, ” kata Evi Muafiah, Rektor IAIN Ponorogo.
Kegiatan visitasi lapangan dilakukan bersamaan dengan perubahan alih status IAIN Kediri yang juga akan bertransformasi menjadi UIN Syekh Wasil Kediri.
Pada visitasi ini dihadiri oleh Asisten Deputi Asesmen Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, R. Roro Vera Yuwantari Susilastuti, S.IP, M.Si dan tim dari Kemenpan-RB, Direktur Diktis Kemenag Prof. Dr. H. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., Bupati Kediri, Ketua DPRD Kabupaten Kediri, hingga Pj Walikota Kediri.
Direktur Diktis Kemenag Prof. Dr. H. Ahmad Zainul Hamdi memberikan ucapan terima kasih kepada Deputi dan Asisten Deputi beserta tim dari Kemenpan-RB, bahwa kita selalu mendapat dukungan untuk terus memacu perkembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri untuk terus berkarya lebih baik.
“Pada akhirnya, kita telah sampai pada tahap asesmen lapangan yang langsung dihadiri oleh Ibu Asisten Deputi Kemenpan-RB R. Roro Vera Yuwantari Susilastuti, S.IP, M.Si, dan ini akan menjadi amal jariyah kita. Apa yang kita lakukan hari ini akan menjadi ibadah yang pahalanya tidak kan terputus sampai kapanpun walau roh sudah dicabut Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena ini investasi kebaikan yang akan terus menular dari generasi ke generasi,” ungkapnya.
Asisten Deputi Asesmen Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, R. Roro Vera Yuwantari Susilastuti, S.IP, M.Si menyampaikan dengan visitasi atau asesmen lapangan ini pihaknya memastikan bahwa IAIN Kediri dan IAIN Ponorogo sudah bersiap untuk menjadi UIN dan berharap PTKIN yang nantinya menjadi UIN tidak kehilangan ciri khasnya.
IAIN Ponorogo yang diwakili oleh Wakil Rektor 1 Prof. Dr. Mukhibat, M.Ag., Wakil Rektor 2 Prof. Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag., Kepala Biro AUAK Dr. H. Samsi, M.M., Dekan Fakultas Syariah Dr. Hj. Khusniati Rofi’ah, M.S.I., Dekan Fakukltas Ushuluddin Adab dan Dakwah Dr. Ahmad Munir, M.Ag., Direktur Pascasarjana Dr. Muh. Tasrif, M.Ag., dan Tim Transformasi Alih Status IAIN Ponorogo menuju UIN Kiai Ageng Muhammad Besari mempresentasikan kesiapan berkas yang telah disusun bersama dengan harapan dan cita-cita yang tinggi agar kelak ketika IAIN Ponorogo sudah menjadi UIN dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat dan berkontribusi dalam memajukan pendidikan yang ada di Indonesia terutama dalam ilmu keagamaan yang menjadi ciri khas Perguruan Tinggi Keaagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Menurut Evi Muafiah, setelah resmi menjadi UIN, IAIN Ponorogo berganti nama menjadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari. Nama tersebut diambil dari tokoh peradaban Islam di Ponorogo.***(IIM)