Ketika Vandalism Diekspor ke Mekah

Oleh: Rosadi Jamani (Dosen UNU Kalbar)

Dulu pernah Imam Masjid Nabawi, Syeikh Sulaiman Ar-Rahily menyindir jamaah Indonesia suka selfie atau swafoto saat di Mekah dan Madinah. Bukannya banyak ibadah, malah sibuk selfie. Begitu sindirannya. Videonya viral. Video itu seperti “menampar” Indonesia. Persoalannya terkait mental.

Kejadian jamaah menampar Indonesia terulang lagi. Kali ini bukan aksi swafoto, melainkan vandalism atau corat-coret. Mungkin sudah terbiasa corat-coret di tanah air, lalu kebiasaan buruk ini diekspor ke tanah suci Mekah. Ada jembatan baru dibangun, dicoreti dengan pilox. Ada taman baru diresmikan walikota, sebulan kemudian penuh coretan. Inilah vandalism banyak ditemukan di negeri ini. Mental perusak ini rupanya diekspor juga ke luar negeri. Mekah tanah suci umat Islam pula yang dikotori tangan-tangan jahil ini.

Sebuah video viral memperlihatkan bebatuan menuju Gua Hira di Mekah penuh dengan coretan. Walau tidak diketahui siapa pelaku vandalism, tapi lihat coretannya bernuansa Indonesia. Salah satunya ada tulisan nama Rojali, Andriyani, Miftah, dan kata Depok. Banyak lagi coretan lain yang merusak pemandangan. Coretan itu berada di lokasi bersejarah buat Islam. Bikin malu.

“Iya, kami menyesalkan adanya tindakan segelintir orang, kemungkinan besar dari Indonesia, yang membuat coret-coret di area Gua Hira,” kata Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah Eko Hartono.

Mental rusak gini, ngapain juga ke tanah suci. Dikira di sana bisa betul mentalnya, malah mewariskan tabiat jelek. Tulisan di dinding batu itu susah dihilangkan. Bisa abadi sepanjang masa. Selama itu juga si pembuat coretan mewariskan prasasti jelek di tanah suci. Entah apa dalam pikirannya merusak lokasi bersejarah dan disucikan umat Islam itu.

Saya suka bila ada ustaz selalu menasihati jamaah haji dan umrah. “Kalau ke Mekah dan Madinah, pasang niat benar-benar untuk ibadah kepada Allah. Jadilah tamu Allah yang baik dan lurus.” Nasihat macam ini mungkin masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. Atau malah mantul.

Persoalan memang ada pada niat. Bila semata-mata niatnya tulus untuk ibadah, dijamin di sana pun tidak neko-neko. Apalagi sampai vandalism. Sebaliknya bila niatnya dicemari ingin pamer, akan terjadi macam sindiran Syeich Sulaiman itu. Akan terjadi aksi memalukan vandalism itu. Mari jaga tempat suci agar tetap suci. Jangan dikotori dengan aksi merusak. Semoga dua kejadian itu bisa meluruskan jamaah Indonesia ke tanah suci dengan niat tulus ikhlas ibadah karena Allah Swt.#camanewak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *