Gus Iqdam, NU Wadah yang Tepat Bagi Generasi Penerus Bangsa

Aswaja News – Pendakwah milenial Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam mengatakan, setiap manusia yang hidup di dunia itu sama, namun yang membedakan adalah kualitas. Dan kualitas ini bergantung pada wadahnya. Oleh karena itu, generasi saat ini perlu wadah yang tepat untuk berproses.

Pengasuh Majelis Taklim Sabilu Taubah, Pondok Pesantren Mambaul Hikam II itu menyebutkan, Badan Otonom (Banom) NU adalah wadah yang tepat bagi generasi muda saat ini. Sebab, ketika pelajar atau pemuda berkumpul dalam wadah di bawah naungan NU, insyaallah akidah Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah terjaga.

Sehingga akhirnya ia mampu menjadi generasi muda penerus bangsa yang cinta dengan tanah airnya,” ungkap Gus Iqdam. Menurutnya, saat ini banyak orang tua yang tidak terlalu peduli dengan pergaulan anak, bahkan sanad keilmuan dari guru atau sekolahnya. Sehingga anak terjerumus dalam aliran radikal bahkan tidak mau mendoakan kedua orang tua setelah ia lulus.

Jadi, kalau anak mau sekolah atau kuliah di manapun, entah di Kediri, Surabaya, atau Malang, kalau anak tersebut khidmat di NU, ikut Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) atau Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Insyaallah, sepulangnya nanti tetap mau mendoakan orang tua. Alumni Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Kediri ini menjelaskan, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik anak. Yaitu dengan memberikan dorongan serta mengarahkan anaknya agar ikut berkhidmat di NU.

Para pelajar, menurut Gus Iqdam hendaknya bergabung di organisasi IPNU-IPPNU, yang pemuda segera khidmat di Gerakan Pemuda (GP) Ansor atau Fatayat NU. Sementara yang kelihatannya kuat-kuat terjun mengawal di Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Hal tersebut agar ikut andil dalam syiar para ulama dan kiai NU. “Sehingga hidup anak-anak ini menjadi bermanfaat, dan adanya banom-banom NU ini bisa menjadi wadah yang tepat dan senantiasa menjaga orisinalitas ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah,” tegasnya.

Beliau berharap, dari para pelajar dan pemuda yang berkhidmat di NU akan muncul sosok syubbanul yaum rijalul ghod. Yakni, sosok pemuda yang akan menjadi pemimpin di masa depan. “Jangan sampai anak muda zaman sekarang hanya hobi ngopi, nongkrong, bahkan main game online saja, sebab semuanya akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat,” tandasnya.(Nda)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *