Era Baru Dimulai, Otak Dipasangi Chip

Oleh: Rosadi Jamani (Dosen UNU Kalbar)

“Kepala otak kau!” Pasti pernah dengar umpatan orang marah macam itu. Itu tandanya, kemarahan sudah tak bendung. Tapi kadang juga vulgar, malah nyebut alat kelamin. Ntah siapa yang memulai umpatan porno itu.

Kali ini saya nak membahas soal otak. Otak manusia ya, bukan otak udang, apalagi otak monyet. Diberitakan pemerintah Amerika Serikat (As) mengizinkan perusahaan Elon Musk, yakni Neuralink melakukan uji coba menanam chip pada otak manusia. Izin ini menjadi era baru manusia. Otak boleh dipasangi chip. Elon Musk menyatakan, penelitiannya akan dimulai akhir tahun 2023 ini.

Bos Tesla ini memang edan alias gila. Di balik kegilaannya bisa mengubah dunia. Mobil listrik buatannya saja bisa merevolusi kendaraan manusia. Perlahan tapi pasti warga mulai beralih ke mobil dan motor listrik. Nah, kegilaan kali ini akan membuat hidup manusia makin canggih. Saat otak lho ditanam chip akan terjadi Brain Computer Interface (BCI). Cukup dengan pikiran, lho bisa berinternet ria. Tak perlu pencet tombol keyboard. Cukup pikirkan, lho bisa mengendalikan komputer. Otak lho menjadi komputer canggih.

Elon Musk membayangkan implan otak dapat menyembuhkan berbagai kondisi termasuk obesitas, autisme, depresi dan skizofrenia, serta memungkinkan penjelajahan web dan telepati. Dia menjadi perhatian akhir tahun lalu saat mengklaim keamanan perangkat sehingga dia bersedia menanamkannya pada anak-anaknya. Gitu katanya. Edan kan.

Perusahaan Neuralink-nya sudah melakukan ujicoba pada babi dan monyet. Hasilnya sukses. Saraf pada dua binatang yang sering jadi ikon marah itu sukses dibaca komputer. Atas dasar inilah, perusahaannya itu mendaftarkan izin penelitian ke Food and Drug Administration (FDA) atau BalaiPOM-nya As. Awalnya ditolak. Sebulan kemudian, dikasih lampu hijau. Selidik punya selidik, As tak mau keduluan Cina. Sebab, Cina juga diam-diam mengembangkan neurosains ini. Infonya, Cina sukses ujicoba neurosains ini pada monyet. Gitu..

Ternyata, perusahaan neurosains ini bukan hanya Elon Musk. Bahkan sudah ada sebelumnya, yakni Kernel, Neurable, Brainco, dan Emotiv. Cuma chipnya nempel di kulit kepala (luar). Neuralink tak mau di luar, maunya di dalam otak. Jadi untuk memasukkan chip itu, kepala harus dibelah dulu, ditanam di otak, lalu ditutup lagi. Bagian ini yang masih menjadi perdebatan. Sekarang saja setiap kali ada operasi otak, banyak yang meninggal. Kalaupun hidup, sudah tak seperti biasa lagi.

Selain risiko tersebut, ada risiko lain yang dikhawatirkan. Orang yang ditanam chip di otaknya, bisa saja menjadi super pintar. Mana tak pintar, komputer ada di otaknya. Karena ada chip di otak, bisa saja ia dikendalikan orang lain (operator). Data-data di otak bisa saja dicuri. Ia juga bisa dimanipulasi. Misalnya, saat mau Pilpres nanti, orang yang otaknya sudah ditanami chip, bisa saja di-hack agar memilih Anies, Ganjar atau Prabowo. Kekhawatiran macam ini banyak dialamatkan ke Elon Musk. Tapi, bos SpaceX ini mane duli, kate orang Sanggau Kalbar. Ia kukuh dengan rencananya.

Bagi para kiyai atau ulama, silakan kaji deh apakah boleh chip dipasang ke otak manusia. Bahlul Masail NU boleh juga melakukan kajian, apakah boleh atau haram. Kemudian, bagi yang otaknya kurang se-on, atau sedeng, setengah gila, boleh daftar ke Elon Musk. Siapa tahu dengan dipasangi chip, otak jadi benar bahkan lebih pintar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *