Oleh: Rosadi Jamani (Penggemar Bola, Dosen UNU Kalbar)
Semua bicara Timnas vs Argentina tadi malam. Seluruh medsos dibanjiri video duel beda kasta itu. Bagaimanapun banyak pujian ditujukan ke Timnas. Walau kalah, kalahnya setara Perancis, puji netizen.
Di balik laga itu, ada satu momen yang ikut viral juga. Momen saat Asnawi Mangkualam menekel Alejandro Garnacho. Aksi tekel Asnawi membuat pemain Mancherted United itu emosi. Ia balas tekel, tapi Asnawi santui. Tekel Asnawi itu ada yang mengibaratkan, Xiomi vs Iphone. Hp murah lawan Hp mahal. Tapi, kualitasnya setara yang mahal. Asnawi hanya bermain di K League 2 Korea bersama Jeonnam Dragon. Sementara Garnacho, pemain Liga Premier Inggris. Bayarannya antara langit dan bumi bila dibandingkan dengan Asnawi. Lihat faktanya, Asnawi sering membuat Garnacho mati kutu. Kualitas permainannya dibuat layu oleh pemain asal Makassar. Aksi Asnawi yang tampil spartan membuatnya dilirik Liverpool. Mudah-mudahan bisa nyusul Garnacho ke LPI juga. Asnawi memang ngak ada obatnya, asli jempol.
Selain Asnawi, tidak kalah menyedot perhatian publik, Pratama Arhan. Lemparannya juga ngak ada obatnya. Membuat ketar-ketir lini belakang Tim Tango. Lemparan pemain Tokyo Verdi Liga 2 Jepang ini sangat berbahaya. Satu kali lemparannya nyaris berbuah gol. Wajar apabila, lemparan Arhan jadi perbincangan dunia. Publik dunia baru tahu bahwa lemparan dari luar lapangan bisa menjadi senjata dahsyat ngegolkan bola.
Secara mental, kualitas pemain kita tak kalah jauh. Ini dipuji ShinTaeYong. Pelatih Argentina, Lionel Scaloni ikut memuji. “Lebih mudah ngalahkan Perancis, dari ngalahkan Timnas Indonesia,” katanya. Gawang yang dijaga Ernando Ari hanya kebobolan dua gol. Padahal, banyak prediksi di atas 5-0. Di sini membuktikan, barisan pertahanan yang dikawal Jordi Amat cs cukup solid.
Satu hal lagi, pemain Timnas itu rata-rata pemain muda. Seperti Marcelino Ferdinan, pemain Divisi Pertama B Belgia Deinze, baru berusia 18 tahun. Pemain lainnya rata-rata antara 20-23 tahun. Masa depan Timnas punya prospek cerah. Harapan setinggi langit untuk kemajuan Timnas ada di pundak para pemain muda ini. Jaya selalu Timnas. Kali ini kalah untuk menang di Piala Asia.