AswajaNews – Yogyakarta dikenal sebagai Kota Pelajar di mana menghasilkan generasi-generasi yang berpendidikan. Namun tak hanya itu, kota ini juga menyimpan desinasi wisata religi yang banyak dicari orang.
Yogyakarta memiliki beberapa wisata religi yang menarik banyak orang untuk datang berziarah ke sana. Para peziarah biasanya tak hanya datang dari dalam Yogyakarta saja namun juga datang dari luar daerah untuk ziarah dan juga mendoakan para tokoh agama yang telah tiada.
Beberapa kawasan untuk ziarah di Yogyakarta diantaranya Makam Imogiri, Komplek Makam Dongkelan, dan Makam Syekh Maulana Maghribi. Pada artikel ini kita akan membahas Komplek Makam Dongkelan yang menjadi salah satu tempat ziarah yang selalu ramai dikunjungi peziarah.
Komplek Makam Dongkelan ini beralamatkan di Dongkelan Kauman, Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Kab. Bantul. Komplek pemakaman ini berada di sebelah Masjid Pathok Negara Dongkelan Kauman. Banyak tokoh besar atau ulama besar yang dimakamkan di sini diantaranya Kyai Syihabuddin, KH. M. Munawwir, KH. Ali Maksum, KH. Moh Tolchah Mansoer, dan lain-lain.
Para peziarah umumnya memadati Komplek Makam Dongkelan ini saat malam jumat, hari jumat, sabtu, ahad, atau saat momen tertentu seperti menjelang ramdhan. Namun diluar waktu tersebut pasti ada peziarah yang datang secara terus-menerus mengunjungi Komplek Makam Dongkelan ini setiap harinya.
Menjadi salah satu diantara lima pathok negara yang dibuat oleh Keraton Yogyakarta, Dongkelan ini memiliki Kyai Syihabuddin sebagai penghulu pertama. Maka dari itu di Komplek Makam Dongkelan ini kalian bisa berziarah di makam Kyai Syihabuddin yang memiliki bangunan sedikit berbeda dengan makam lainnya.
Selanjutnya terdapat makam KH. M. Munawwir dan KH. Ali Maksum, beliau merupakan tokoh besar dari pondok pesantren Krapyak di Yogyakarta. Menjadi pengasuh ponpes Krapyak, keduanya dimakamkan cukup jauh dari Kawasan ponpes Krapyak. Hal ini tidak menjadi penghalang para peziarah untuk datang langsung dan mendoakan para ulama ini secara langsung dengan datang ke Komplek Makam Dongkelan.
Lalu terdapat makam pendiri salah satu banom NU yakni IPNU, beliau adalah KH. Moh Tolchah Mansoer. Karena makam beliau berada di Dongkelan, tak heran jika penerus-penerus beliau hingga sekarang dari IPNU maupun IPPNU selalu memadati kawasan Dongkelan. Mereka datang berbondong-bondong dengan rombongan maupun perorangan ke sini.
Lokasi Komplek Makam Dongkelan bisa diakses dengan mudah, kalian bisa melihat di maps jika belum pernah mengunjunginya. Ketenangan dan juga rasa terimakasih atas jasa-jasa para ulama menjadi hal yang akan dirasakan saat berada di Komplek Makam Dongkelan ini. Selain itu peziarah juga bisa mendoakan secara langsung para ulama yang sudah berjuang untuk agama pada jalan mereka masing-masing.*** (Fauza)