Aswajanews – Rapat pembentukan Pengurus Anak Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kecamatan Siman merupakan momen yang sangat penting dalam sejarah organisasi ini. Untuk merayakan momen bersejarah tersebut, disajikan sebuah hidangan khas yang memiliki makna mendalam dalam budaya masyarakat Jawa, yaitu Jadah Bakar.
Keunikan dan Filosofi Jadah Bakar
Jadah, atau kadang disebut juga dengan istilah “gemblong,” adalah kue tradisional Jawa yang terbuat dari beras ketan yang ditumbuk hingga halus, lalu dicampur dengan kelapa parut. Jadah bakar adalah varian yang melalui proses pemanggangan, memberikan rasa yang unik dan tekstur yang khas.
Jadah sendiri dalam budaya Jawa melambangkan kesederhanaan dan kerukunan. Bahan dasarnya yang terbuat dari ketan mencerminkan sifat lengket yang diibaratkan sebagai simbol persatuan dan kebersamaan. Di sisi lain, proses pembakaran yang dilakukan setelah jadah terbentuk menggambarkan ketangguhan dan kekuatan, yang sangat relevan dengan semangat para sarjana NU yang selalu siap menghadapi berbagai tantangan.
Simbol Kebersamaan dalam Rapat Pembentukan ISNU PAC Siman
Hidangan jadah bakar yang disajikan pada rapat pembentukan ISNU PAC Siman ini bukan hanya sekedar makanan penutup, melainkan juga simbol yang sangat bermakna. Kebersamaan dan persatuan anggota ISNU, seperti halnya lengketnya jadah, diharapkan akan terus terjaga dalam perjalanan organisasi ini. Proses pembakaran pada jadah juga menggambarkan perjalanan dan perjuangan yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi ini di masa depan, namun dengan kekuatan dan kesabaran, semuanya akan dapat teratasi.
Momen Berharga dalam Sejarah ISNU PAC Siman
Pemilihan jadah bakar sebagai hidangan dalam rapat ini juga mencerminkan penghargaan terhadap kearifan lokal dan tradisi. Para peserta rapat dapat merasakan kehangatan dan keakraban yang tercipta dalam suasana yang penuh dengan kekeluargaan. Hidangan tradisional ini menambah nilai sejarah dan kenangan indah dalam setiap langkah awal pembentukan ISNU PAC Siman.
Dengan adanya jadah bakar sebagai bagian dari rapat pembentukan ini, diharapkan ISNU PAC Siman akan selalu kokoh dan terus tumbuh bersama dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, seperti filosofi yang terkandung dalam hidangan sederhana namun penuh makna ini.
Jadah bakar tidak hanya menjadi pelengkap dalam rapat pembentukan ISNU PAC Siman, tetapi juga menjadi pengingat bahwa dalam setiap langkah perjalanan organisasi ini, selalu ada nilai-nilai budaya dan filosofi yang harus dijunjung tinggi. Semoga dengan semangat dan kebersamaan yang terjaga, ISNU PAC Siman dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya bagi masyarakat dan Nahdlatul Ulama. (anj)