AswajaNews – Sebentar lagi umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah, sekaligus di mana akan diadakannya penyembelihan kurban sesuai kisah dari Nabi Ibrahim yang telah banyak dijelaskan dalam Al Qur’an.
Hari raya Idul Adha tentu bukan hari-hari seperti biasa, banyak larangan yang harus diperhatikan, seperti tidak diperbolehkannya berkurban dengan uang haram. Nah, berikut adalah berbagai larangan selama Idul Adha sebagaimana dirangkum oleh Tim AswajaNews:
- Berpuasa
Menurut HR. Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW melarang puasa pada dua hari: Idul Fitri dan Idul Adha. Puasa yang dimaksud itu adalah puasa apa saja entah itu puasa wajib ataupun puasa sunnah. Hal ini apabila ada yang melanggarnya akan dianggap dosa.
- Tidak mandi sebelum sholat Idul Adha
Mandi sebelum dilaksanakannya sholat Idul Adha sangatlah dianjurkan. Bahkan menurut Ibnu Umar RA “Mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha sebelum berangkat ke lapangan diwajibkan” (HR. Malik dan Asy-Syafi’i).
Tentu dalam beribadah seseorang harus dalam keadaan yang benar-benar bersih. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan hadas kecil maupun besar.
Jika seorang muslim ingin bertemu dengan Allah SWT, maka orang tersebut harus bersih hatinya dan bersih fisiknya.
- Meremehkan Sunnah
Terdapat Sunnah dalam melaksanakan sholat Idul Adha yaitu berjalan kaki dalam menuju masjid. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghilangkan rasa kantuk dan juga bisa meregangkan otot-otot tubuh setelah bangun tidur.
“Sunah ketika Idul Adha ada 3: berjalan menuju lapangan (masjid), makan sebelum keluar (menuju lapangan), dan mandi (Dalam kitab Ahkamul Idain karya Alfaryabi dan sanadnya di sahihkan Al-Bani).
- Tidak menampilkan diri yang terbaik.
Hari raya merupakan hari yang spesial terutama bagi umat muslim karena hanya dilakukan satu tahun sekali maka dengan itu seorang muslim harus menampilkan dirinya sebaik mungkin di depan Allah Ta’ala dengan mengenakan pakaian yang sebaik mungkin.
Sekalipun dalam beribadah, beribadah juga harus memakai pakaian yang bersih jika umat muslim mampu membeli pakaian yang bersih di sarankan untuk membeli pakaian yang baik untuk melaksanakan sholat Idul Fitri dan juga Idul Adha.
- Riya’
Umar bin Khattab pernah mengambil jubah yang ia beli di pasar kemudian ia datang kepada Nabi Muhammad Saw “Ya Rasulallah, saya membeli ini, sehingga engkau bisa berhias dengannya ketika hari raya dan ketika menyambut tamu” Namun nabi Muhammad menolaknya karena baju tersebut terbuat dari sutra.
- Lalai dalam bersyukur dan tidak memuji asma Allah SWT.
Ibnu Qoyim mengatakan: disebutkan dari Ibu Mas’ut beliau menjelaskan (di setiap sela-sela takbir dianjurkan) membaca hamdalah, memuji Allah, dan bersholawat pada Nabi. “(Zadul Maad, 1/425).
Di hari raya Idul Adha tentu kita sering mendengar adanya takbir yang berkumandang di mushola atau masjid.
Itu salah satu termasuk ucapan syukur kebahagiaan dan ungkapan memuji asma Allah, apabila ada yang tidak melakukannya dan meremehkan perbuatan tersebut maka itu akan dianggap dosa, sebab tidak mengagungkan dan tidak menghargai hari besar, di mana seharusnya umat muslim mengisinya dengan penuh suka cita.
- Memotong kuku dan rambut bagi yang berkurban.
Bagi mereka yang melaksanakan kurban di hari raya Idul Adha dilarang untuk memotong kuku dan rambut yang ada di badan, termasuk mencukur kumis dan mencabut uban.
Larangan tersebut sebagaimana yang di riwayatkan HR. Muslim “Siapa saja yang ingin berkurban dan apabila sudah memasuki awal Dzulhijjah maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya Samapi ia berkurban”
Larangan tersebut mulai berlaku jika telah memasuki 10 hari di awal bulan Dzulhijjah. Artinya dimulai pada tanggal 1 Dzulhijjah sampai 10 Dzulhijjah, sampai hewan kurban disembelih.*** (M. Sabda)