Kuliner Wajib Anak Kampus: Mie Ayam dan Bakso Pak Sam yang Tak Lekang oleh Waktu

AswajaNews – Di antara deretan cerita anak kuliah dan tugas yang menumpuk, ada satu tempat yang tak pernah gagal jadi pelarian, semangkuk mie ayam dan bakso legendaris di sudut kota Ponorogo.

Di antara jajaran kuliner di kota kecil Ponorogo yang bersahabat, ada satu nama yang hampir selalu disebut oleh para mahasiswa, khususnya yang kuliah di UIN Ponorogo yakni Mie Ayam dan Bakso Pak Sam.

Berlokasi strategis di Jl. Letjen Suprapto, tepatnya di pojok selatan lampu merah UIN Ponorogo, bukan sekadar tempat makan biasa. Warung ini telah lama menjadi semacam ‘rumah kedua’ bagi mahasiswa dan warga sekitar yang mencari cita rasa autentik dengan harga yang bersahabat.

Mie Ayam Pak Sam adalah kuliner legendaris yang tak pernah kehilangan pesonanya. Meski tampil dengan kesederhanaan, justru itulah daya tariknya. Warungnya memang tidak mencolok, tetapi selalu ramai pengunjung, bahkan sering kali penuh oleh antrean yang rela menunggu demi semangkuk mie ayam yang rasanya “ngangenin”.

Menu andalannya tentu saja mie ayam dengan bumbu medok yang gurih, legit, dan kaya rempah khas Jawa. Aroma sedap dari tumisan ayam dan kuah kaldu ayam yang kuat sudah tercium sejak pertama kali semangkuk mie disajikan ke meja.

Mienya kenyal dan tidak lembek, berpadu pas dengan topping ayam yang dipotong dadu, lengkap dengan sayuran sawi hijau segar, pangsit renyah, dan kadang ditambah dengan ceker maupun bakso jika menginginkan sensasi lebih lengkap.

Selain mie ayam, warung ini juga menyediakan bakso yang tak kalah populer. Pengunjung sering memesan keduanya sekaligus mie ayam sebagai sajian utama dan bakso sebagai ‘teman ngobrol’. Pilihan baksonya cukup variatif, mulai dari bakso halus, bakso urat, hingga tahu.

Semua disajikan dalam kuah yang bening tapi nendang, cocok dinikmati dalam segala suasana. Menariknya, meski rasanya juara, harga makanan di sini sangat ramah kantong. Mulai dari Rp8.000 untuk mie ayam biasa hingga Rp13.000 untuk mie ayam spesial yang lebih lengkap topping-nya.

Kehadiran tempat makan ini bukan hanya tentang rasa, tetapi juga pengalaman. Mahasiswa yang datang ke sini sering kali menikmati makanan sambil berdiskusi tugas, ngobrol santai, atau sekadar melepas penat setelah kuliah. Tak sedikit pula yang membawa keluarga atau teman dari luar kota untuk mencicipi rasa khas dari Pak Sam.

Mie Ayam dan Bakso Pak Sam buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 21.00 WIB. Jam-jam makan siang dan sore menjadi waktu paling ramai, namun tak perlu khawatir karena pelayanan di sini cukup cepat dan ramah.

Tempatnya pun bersih dan nyaman meski sederhana, dengan suasana yang hangat dan familiar. Beberapa alumni UIN bahkan mengaku selalu menyempatkan mampir ke sini setiap kali pulang ke Ponorogo, semata-mata demi menyapa kembali kenangan lewat semangkuk mie ayam legendaris yang tak tergantikan.

Jika kamu sedang di Ponorogo atau berencana mengunjungi kota ini, Mie Ayam dan Bakso Pak Sam adalah destinasi kuliner yang wajib masuk daftar. Rasanya yang otentik, porsinya yang mengenyangkan, dan atmosfernya yang menyenangkan.*** (Fauza)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *