Kisah Nikmat di Tiap Suap: Bakmi Djoeang Favoritnya Warga Madiun

AswajaNews – Ketika udara sore di Madiun mulai sejuk, aroma dari dapur Bakmi Djoeang seolah memanggil siapa pun yang lewat. Bukan cuma karena lapar, tapi karena rasa yang memang pantas untuk dirindukan.

Terletak di kios Pasar Sleko Selatan lantai 2, Bakmi Djoeang menjadi salah satu destinasi kuliner yang terus dibicarakan banyak orang di Madiun. Meski berada di dalam area pasar, tempat ini tak kalah nyaman dan bersih dibanding kafe-kafe modern.

Justru, atmosfernya yang sederhana dan rapi membuat pengunjung merasa seperti menemukan harta karun tersembunyi yang hanya diketahui oleh warga lokal. Setiap harinya, antrian pengunjung membuktikan bahwa Bakmi Djoeang bukan tempat makan biasa, ini adalah representasi rasa yang digarap serius dan penuh dedikasi.

Bakmi Djoeang menyajikan olahan bakmi yang bisa dikatakan “sejuta rasa dalam satu mangkuk”. Dengan harga mulai dari Rp9.000-an saja, pelanggan sudah bisa menikmati sajian hangat yang terdiri dari mie kenyal homemade, sawi segar, ayam cincang yang gurih, topping jamur, dan yang paling istimewa pangsit isi ayam yang dibuat dengan cita rasa khas rumahan.

Tak hanya itu, pengunjung bisa memilih jenis mie sesuai selera, apakah itu mie kecil yang ramping dan cepat menyerap kuah, atau mie lebar yang memberikan sensasi kenyal lebih mantap di setiap suapan.

Salah satu daya tarik utama dari Bakmi Djoeang adalah konsep racik sendiri untuk bumbu tambahan. Di meja pengunjung telah tersedia minyak bawang, kecap, saus tomat, sambal, hingga chili oil, semuanya bisa dikombinasikan sesuai selera.

Kombinasi inilah yang menjadikan rasa bakmi semakin personal dan kaya akan karakter. Setiap orang bisa menemukan perpaduan rasa favorit mereka, ada yang suka lebih manis, lebih pedas, atau bahkan lebih gurih karena minyak bawang.

Yang tak kalah menggoda adalah tekstur dari mienya. Karena dibuat secara homemade, mie yang disajikan terasa lebih kenyal, padat namun tidak keras, pas dikunyah dan menyerap bumbu dengan baik. Inilah yang membuat pengunjung merasa puas, bahkan ketika hanya memesan satu porsi.

Sebagai pendamping, bakso goreng khas Bakmi Djoeang juga wajib dicoba. Camilan garing di luar dan lembut di dalam ini cocok dijadikan teman makan bakmi ataupun disantap sebagai kudapan sambil menunggu pesanan datang.

Meskipun menunya terkesan sederhana, semua rasa di Bakmi Djoeang telah melalui proses yang tidak sederhana, baik dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga penyajian yang selalu konsisten.

Bukan hanya rasa yang istimewa, tapi juga pelayanan yang ramah serta atmosfer tempat yang bersih dan tertata membuat pelanggan betah datang kembali. Meski berada di keramaian pasar, nuansa tempat makan ini tetap nyaman. Banyak pelanggan memilih duduk berlama-lama, menikmati makanan dengan tenang sambil berbincang.

Bakmi Djoeang telah menjelma menjadi bagian dari identitas kuliner Madiun. Tidak heran jika tempat ini bukan hanya ramai saat jam makan siang, tapi juga jadi langganan warga untuk sarapan ataupun mengisi energi di sore hari. Kombinasi rasa yang kompleks, harga yang sangat bersahabat, dan suasana tempat yang bersih membuat Bakmi Djoeang pantas disebut sebagai kuliner favorit warga Madiun yang layak dijaga dan diperkenalkan lebih luas lagi.

Kalau kamu berencana mampir ke Madiun, jangan sampai melewatkan cita rasa dari mangkuk sederhana yang menyimpan kekuatan rasa luar biasa ini. Mau dinikmati sendiri, bareng keluarga, atau bahkan dibungkus buat teman di rumah, Bakmi Djoeang selalu siap memberikan pengalaman makan yang hangat dan memuaskan.*** (Fauza)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *