AswajaNews – Berlibur sambil belajar kini semakin mudah diwujudkan dengan kehadiran destinasi edukatif seperti Museum Satwa di Jatim Park 2, Kota Batu.
Museum berskala internasional ini tidak hanya menyuguhkan keindahan visual, tetapi juga memperkaya pengetahuan pengunjung dengan koleksi satwa dari berbagai era kehidupan di bumi. Mulai dari zaman prasejarah hingga masa kini, pengunjung diajak menjelajahi keberagaman fauna yang ditata secara modern dan interaktif.
Museum Satwa berlokasi di kompleks wisata Jatim Park 2, tepatnya di Jalan Raya Oro-oro Ombo No. 9A, Kota Batu. Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit perjalanan dari pusat Kota Malang, lokasi museum ini sangat strategis dan mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
Dengan harga tiket terintegrasi bersama objek wisata lain seperti Batu Secret Zoo dan Sweet Memories Selfie, pengunjung cukup merogoh kocek sebesar Rp125.000 untuk kunjungan di hari kerja dan Rp150.000 saat akhir pekan. Anak-anak dengan tinggi di bawah 85 cm bahkan dapat masuk tanpa dikenai biaya.
Dibuka setiap hari dari pukul 08.30 hingga 16.30 WIB, Museum Satwa menyambut ribuan wisatawan setiap bulannya. Begitu memasuki area museum, pengunjung langsung disambut oleh ikon unik berupa sangkar burung perkutut terbesar di dunia, yang menjulang megah dan menjadi titik foto favorit. Tidak hanya memikat secara visual, sangkar raksasa ini juga menjadi simbol betapa seriusnya pengelola dalam merancang atraksi wisata yang spektakuler.
Museum Satwa mengusung konsep pameran modern yang ramah keluarga dan sarat nilai edukasi. Penataan koleksi hewan didesain menyerupai habitat asli, memberikan pengalaman seolah-olah sedang berada di alam bebas.
Meskipun sebagian besar koleksi merupakan replika dan binatang yang telah diawetkan, detail dan keakuratannya mampu memikat mata siapa saja. Hebatnya, binatang yang diawetkan tersebut berasal dari masa lalu ketika kawasan ini masih menjadi habitat satwa liar, bukan hasil perburuan.
Daya tarik utama museum ini terletak pada keragaman koleksinya. Dari hewan predator, unggas, makhluk air, reptil, hingga serangga seperti kupu-kupu, semua ditampilkan dengan apik dan informatif. Bahkan area hewan purba menjadi magnet tersendiri bagi anak-anak dan penggemar sejarah alam.
Di sana, pengunjung dapat melihat langsung replika makhluk purba seperti mammoth, apatosaurus, stegosaurus, dan tyrannosaurus-rex yang dibuat dengan skala dan bentuk menyerupai aslinya. Tidak ketinggalan, terdapat juga ular raksasa yang memancing rasa takjub sekaligus ngeri dari para pengunjung.
Selain koleksi statis, Museum Satwa juga menghadirkan berbagai aktivitas interaktif yang bersifat edukatif. Salah satu spot yang menarik adalah zona observasi, di mana pengunjung dapat mempelajari organ-organ tubuh hewan seperti katak dan tikus melalui simulasi pembedahan. Ada pula area pementasan bertajuk Mayapada yang menampilkan pertunjukan bernuansa edukasi tentang kehidupan satwa dan lingkungan.
Berbagai fasilitas penunjang seperti mushola, toilet, area parkir luas, dan food court juga telah tersedia dengan kualitas memadai. Dengan demikian, pengunjung bisa menikmati wisata ini dengan nyaman tanpa perlu khawatir soal kebutuhan dasar selama berada di lokasi.
Museum Satwa tidak hanya sekadar tempat berfoto atau melihat hewan diawetkan, tetapi juga merupakan ruang belajar raksasa yang menyenangkan. Konsepnya yang canggih dan penataan yang memanjakan mata membuatnya cocok dikunjungi oleh seluruh anggota keluarga.
Dengan segudang keistimewaan tersebut, tak heran jika Museum Satwa menjadi salah satu destinasi unggulan di Kota Batu. Tempat ini mengajak pengunjung merenung tentang keragaman hayati dan pentingnya menjaga kelestarian alam. Sebuah pengalaman liburan yang sarat pesan dan kenangan, menjadikannya layak masuk dalam daftar perjalanan berikutnya.*** (Fauza)