AswajaNews – Siapa sangka, bangunan menyerupai ayam raksasa di Magelang ini menyimpan kisah spiritual dan pemandangan luar biasa yang memikat wisatawan dari berbagai penjuru. Selamat datang di Bukit Rhema.
Terletak di kawasan perbukitan yang asri di Karangrejo Gombong, Kurahan, Kembanglimus, Kec. Borobudur, Kab. Magelang, Bukit Rhema telah menjelma menjadi salah satu ikon wisata paling unik dan spiritual di Jawa Tengah. Tempat ini dikenal luas sebagai “Gereja Ayam”, berkat bangunannya yang menyerupai seekor ayam raksasa dengan kepala menyerupai mahkota burung merpati.
Namun di balik bentuknya yang nyentrik dan kerap jadi bahan penasaran wisatawan, Bukit Rhema menyimpan makna yang jauh lebih dalam, serta daya tarik yang lengkap baik dari sisi visual, spiritual, hingga pengalaman wisata yang berkesan.
Awalnya, bangunan ini dibangun sebagai tempat doa dan refleksi spiritual bagi semua umat beragama. Meskipun banyak orang menyebutnya gereja, Bukit Rhema sejatinya bukan hanya milik satu agama saja, melainkan terbuka bagi siapa saja yang ingin mencari kedamaian batin.
Nuansa toleransi dan kerukunan begitu terasa sejak pertama kali menginjakkan kaki di sana. Bahkan tersedia tour guide yang siap menemani perjalanan pengunjung menyusuri setiap sudut bangunan, sambil menceritakan sejarah, filosofi, dan nilai-nilai universal yang melatarbelakangi berdirinya tempat ini.
Salah satu spot paling menyentuh di Bukit Rhema adalah Wall of Hope, sebuah tembok penuh kertas dan harapan, di mana pengunjung bebas menuliskan atau menempelkan harapan-harapan mereka. Tak sedikit pengunjung yang menjadikan tempat ini sebagai titik awal untuk menetapkan niat baru dalam hidup atau sekadar mencurahkan isi hati.
Di dalam bangunan utama juga terdapat galeri seni yang memamerkan lukisan-lukisan indah filosofis. Setiap karya punya pesan tersendiri yang mengajak pengunjung untuk merenung dan melihat dunia dari sudut pandang yang lebih lembut dan dalam.
Namun dari semua spot yang ada, rooftop Bukit Rhema adalah primadona yang tak terbantahkan. Dari ketinggian mahkota ayam inilah, pengunjung bisa melihat panorama 360 derajat kawasan Borobudur, pegunungan Menoreh, dan hamparan sawah serta hutan yang memanjakan mata. Tak heran, spot ini menjadi incaran utama untuk berfoto dan sudah viral berkali-kali di berbagai media sosial.
Bagi pengunjung yang ingin bersantai lebih lama, tersedia café yang nyaman dengan menu lokal dan minuman segar. Letaknya strategis dengan pemandangan langsung menghadap perbukitan, menjadikannya tempat sempurna untuk beristirahat sembari menikmati alam dan udara segar.
Ada juga area playground ramah anak, sehingga keluarga yang datang bersama si kecil tetap bisa menikmati waktu dengan tenang, sambil anak-anak bermain dengan ceria.
Bukit Rhema bukan sekadar bangunan aneh berbentuk ayam. Ia adalah simbol harapan, perdamaian, dan kesederhanaan yang berhasil menyatu dalam satu kawasan wisata. Jika kamu sedang merencanakan perjalanan ke kawasan Borobudur, jangan hanya singgah di candinya, Bukit Rhema layak masuk dalam daftar destinasi yang wajib dikunjungi.*** (Fauza)