AswajaNews – Demi menjaga stabilitas stok dan harga di pasaran selama Lebaran 2025, Perum Bulog Cabang Ponorogo menerapkan strategi dengan cara menggandeng beberapa pihak.
Mulai dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan, Kodim 0802 Ponorogo, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), serta Babinsa di tingkat desa digandeng untuk menyukseskan program tersebut.
Mengingat, sinergi yang baik akan memastikan penyerapan gabah di lapangan berjalan lancar dan cepat.
Tak hanya itu, Bulog juga menggandeng penggilingan padi mitra untuk meningkatkan kapasitas produksi beras.
Mengingat, penggilingan milik Bulong saat ini hanya mampu memproduksi per hari sekitar 120 ton.
Dengan menggandeng penggilingan mitra, diharapkan produksi 400 ton per hari bisa tercapai.
Tak hanya memikirkan konsumen, Bulog juga memikirkan kesejahteraan para petani dengan melakukan pengawasan yang ketat terhadap harga gabah.
Artinya, praktek jual beli di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram yang telah ditetapkan tidak akan terjadi.
Dengan berbagai strategi yang telah dilakukan ini, diharapkan masyarakat Ponorogo tidak akan khawatir tentang stok kebutuhan bahan pokok dan harga, terlebih menjelang Lebaran 2025.*** (Sabda)