AswajaNews – Memasuki tahun pelajaran baru, semua lembaga pendidikan berinovasi untuk memberikan yang terbaik bagi anak didiknya.
Dimulai dari halaman pondok pesantren Darur Rohmah Gandu Mlarak Ponorogo, digelar acara menarik bagi santri dan masyarakat. Bertajuk Gebyar Budaya dan Pentas seni menjadi daya tarik tersendiri untuk mengembangkan potensi santri Darur Rohmah.
Gelaran Gebyar Budaya dilaksanakan pada Sabtu, 13 Juli 2024 berderet budaya lokal dan Nasional mulai Marching Band Pesona Nada, barisan pakaian Nusantara santri Darur Rohmah, 2 Seni Gajah-gajahan dan 1bSeni Unta-untanan bermain apik di sepanjang jalan yang dilewati Kegiatan meriah tersebut.
Acara pentas seni mewarnai kegiatan malam setelah acara seremonial Wisuda Siswa kelas IX dan launching berdirinya SMK Darur Rohmah. Satu-satunya SMK yang mendapatkan izin pendirian oleh Dinas Pendidikan propinsi Jawa Timur tahun 2024 ini.
Keanekaragaman budaya Nusantara ditampilkan oleh pondok Santri Darur Rohmah Gandu Mlarak Ponorogo.




Pimpinan pondok Darur Rohmah Gandu Ponorogo, Agus Ulil Albab mengatakan, Gelar Budaya Nusantara menjadi rangkaian kegiatan Wisuda Santri SMP Darur Rohmah sekaligus Launching berdirinya SMK Darur Rohmah.
Sementara itu kepala SMP Darur Rohmah, Muh Munawir ,M.Pd menyampaikan Gebyar budaya ini sebagai ajang para pelajar mengaktualisasikan diri mereka supaya terbentuk profil pelajar Pancasila. “Mencerminkan kualitas generasi yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional serta pandangan dan cita-cita para pendiri bangsa,”kata Gus Nawir.
Menurut dia, keragaman budaya di Indonesia bukan lagi hal awam bagi para pelajar karena mereka memiliki kompetensi berkebhinekaan global. Bahkan, Gelar Budaya Nusantara akan memberikan kesempatan siswa dan siswi menyalurkan ekspresi.
Ditambahkan, sebelum acara pentas seni juga diadakan Wisuda untuk siswa kelas IX yang berjumlah 26 siswa yang berasal dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Harapannya semua alumni SMP Darur Rohmah bisa melanjutkan ke SMK Darur Rohmah yang mempunyai program studi Tehnik Sipil yang masih jarang ada di sekolah kejuruan di Ponorogo.
Gus Albab pengasuh Pondok berpesan kepada para tenaga pendidik agar tidak sekadar memberikan Pelajaran kepada murid. Sebaliknya, guru harus memahami kondisi muridnya sehingga materi pelajaran tersampaikan. “Itu yang dimaksud merdeka belajar, di mana anak didik tumbuh dengan karakternya masing-masing dalam bingkai yang baik. Sehingga kini memulai membuka sekolah kejuruan agar bisa memenuhi karakteristik santrinya,” tegas mantan ketua PAC. Ansor Mlarak ini.*** (M. Sabda)