Nikmati Momen Sakral Larungan Malam di Telaga Ngebel Ponorogo pada Malam 1 Suro

AswajaNews – Berbicara mengenai wisata Telaga Ngebel di Ponorogo memang tidak ada habis-habisnya. Selain menyuguhkan pemandangan yang indah, Telaga Ngebel juga menyuguhkan tradisi sakral yang dilakukan setiap satu tahun sekali.

Tradisi sakral itu bernama Larungan Malam dan Pawai 1000 Obor yang dilakukan saat malam 1 Suro, sehingga tidak jarang banyak wisatawan yang berkunjung untuk menikmati momen tersebut.

Acara yang dipimpin oleh beberapa sesepuh tersebut bermaksud untuk memanjatkan doa demi keselamatan dan kemakmuran.

Setelah tirakatan selesai, kambing kending akan disembelih dan diarak serta masing-masing kakinya ditanam di empat penjuru telaga, dan kepalanya di tengah telaga.

Bagi Anda yang ingin menikmati momen sakral larungan Malam dan Pawai 1000 Obor ini bisa berkunjung ke sana. Namun bagi yang belum tahu lokasi Telaga Ngebel dan segala keindahannya, berikut ini ulasannya:

Telaga Ngebel merupakan danau alami yang berjarak 23 kilometer dari pusat kota Ponorogo dan berada dalam wilayah pemerintah Kecamatan Ngebel.

Jika ditempuh dengan perjalanan normal, jika berangkat dari pusat kota, perjalanan yang harus ditempuh sekitar 40 menit.

Luas Telaga Ngebel sendiri sekitar 150 hektar dengan keliling telaga mencapai 5 kilometer.

Telaga Ngebel yang menyimpan keindahan tersembunyi ini berada dilereng Gunung Wilis bagian barat dan berada di ketinggian 734 MDPL.

Sehingga tidak jarang jika suhu di Telaga Ngebel berada pada kisaran 20 derajat celcius dengan munculnya kabut tebal yang menunjukkan bahwa kawasan ini cukup dingin.

Jika Anda berkunjung ke Telaga Ngebel, di sana ada view yang cukup bagus dan jarang diketahui.

Bagi Anda yang suka dengan fotografi, Telaga Ngebel yang menyimpan keindahan tersembunyi ini sangatlah cocok.

Telaga Ngebel menyimpan keindahan tersembunyi bernama ‘Sunset di atas Telaga Ngebel’ yang memilik perpaduan wisata alam yang apik.

Jadi jika berkunjung ke sana, usahakan jangan hanya keliling telaga dan menikmati kuliner saja. Sebab ada pemandangan yang sayang jika dilewatkan.*** (M. Sabda)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *