Aswaja News – Asas merupakan pokok pikiran dasar dan bertindak yang diperoleh dari bahasa Latin ‘Principium’ yang berarti asal usul serta prinsip.
Sedangkan, jika menggunakan bahasa Inggris ‘Principal’ diartikan sebagai prinsip atau asas.
Apa saja asas-asas hukum yang perlu diketahui, berikut penjelasan singkatnya:
1. Asas Ne Bis in Idem
Artinya, perkara dengan objek dan para pihak yang sama dan sejenis tidak dapat disengketa untuk kedua kalinya.
Penerapan asas Ne Bis In Idem dalam perkara pidana adalah bentuk perlindungan hukum terhadap diri terdakwa.
Hal ini dilakukan agar terdakwa tidak dapat dituntut dan disidangkan kembali dalam peristiwa dan perkara pidana yang sama untuk menghindari kemungkinan putusan yang berbeda.
2. Asas Lex Specialis Derogat Legi Generalis
Asas ini berlaku jika terjadi konflik atau pertentangan antara undang-undang yang spesial (khusus) dengan general (umum), maka undang-undang khusus yang berlaku.
Aturan Khusus merupakan hukum yang valid sekaligus berkekuatan berikat untuk diterapkan kepada peristiwa yang konkrit.
Penerapan asas ini terjadi pada contoh kasus pidana pokok dan pidana tambahan bagi anak pelaku tindak pidana.
3. Asas Lex Superior Derogat Legi Inferiori
Jika terjadi konflik atau pertentangan antara peraturan tentang perundang-undangan yang superior (tinggi) dengan inferior (rendah), maka didahulukan yang tinggi.
Sederhananya, peraturan yang inferior (rendah) tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang superior (tinggi).
4. Asas Lex Posterior Derogat Legi Priori
Asas ini berlaku ketika terdapat undang-undang (norma/aturan hukum) yang baru, maka dapat meniadakan keberlakuan undang-undang (norma/ aturan hukum) yang lama.
Asas tersebut bertujuan untuk mencegah pembersihan hukum ketika terdapat dua peraturan yang sederajat berdasarkan hierarki.
Contoh penerapannya yakni pada kasus dicabutnya UU 3/1997 dan berlakunya UU 11/2012 untuk semua tindak pidana anak.