Rawon Khas Jawa Timur Dinobatkan Jadi Kuliner Terenak di Dunia Versi Taste Atlas, Ternyata Ini Sejarahnya

AswajaNews – Rawon, salah satu kuliner Indonesia kini mendapat pengakuan dari Internasional. Dilansir dari laman Taste Atlas, rawon menduduki urutan pertama dalam daftar 10 sup terenak di dunia.

Kuliner khas Jawa Timur ini mengungguli hidangan terkenal lainnya seperti ramen dari Jepang dan tom kha gai dari Thailand. Ternyata, rawon bukan hanya sekadar hidangan lezat, tetapi juga menyimpan sejarah panjang dan sejumlah fakta unik yang menarik untuk diketahui.

Apa Itu Rawon?

Rawon adalah masakan berkuah yang berasal dari Jawa Timur, Indonesia. Hidangan ini terbuat dari daging sapi yang direbus perlahan dengan campuran berbagai rempah-rempah tradisional Indonesia, termasuk daun jeruk, serai, jahe, dan cabai.

Salah satu bahan penting dalam rawon adalah keluak, atau kacang hitam Indonesia, yang memberikan warna hitam pekat dan rasa khas pada hidangan ini. Keluak harus melalui proses fermentasi yang panjang sebelum bisa digunakan, karena sangat beracun saat masih mentah.

Asal Usul Rawon

Menurut laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, rawon sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Prasasti Taji dari tahun 901 Masehi yang ditemukan di Ponorogo, Jawa Timur, menyebutkan hidangan ini dengan nama “Rarawwan.”

Selain itu, rawon juga dikenal sebagai makanan favorit di kalangan kerajaan, seperti tercatat dalam resep Istana Mangkunegara Surakarta pada tahun 1926. Dahulu, rawon dibuat dengan daging kerbau, namun kini umumnya menggunakan daging sapi.

Ciri Khas Rawon

Keunikan rawon terletak pada penggunaan keluak yang memberikan warna hitam pekat pada kuahnya. Tanpa keluak, rawon hanyalah sup daging biasa. Cita rasa khas dan warna hitam pekat membuat rawon dikenal di kalangan wisatawan mancanegara sebagai “rawon black soup.”

Dalam satu piring rawon, biasanya terdapat potongan daging sapi, tauge, sambal, telur asin, taburan bawang goreng, kerupuk udang, dan kuah kaldu hitam pekat.

Jejak Rawon di Jawa Timur

Rawon identik dengan Kota Surabaya, namun beberapa warung legendaris di Jawa Timur juga terkenal dengan sajian rawonnya. Salah satunya adalah warung Nirom di Surabaya, yang sudah ada sejak tahun 1950-an. Warung ini dikenal dengan julukan “rawon Setan” karena hanya buka tengah malam dan memiliki rasa yang sangat pedas.

Selain itu, di Probolinggo, Warung Lumayan yang berdiri sejak tahun 1942 juga terkenal dengan hidangan rawonnya yang disajikan dengan alas daun pisang.

Pengakuan Internasional

Penobatan rawon sebagai sup terenak di dunia oleh Taste Atlas menunjukkan bahwa kuliner Indonesia memiliki potensi besar di kancah internasional. Pengakuan ini diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan untuk mencoba dan menikmati berbagai hidangan tradisional Indonesia.

Dengan sejarah yang kaya dan cita rasa yang unik, rawon tidak hanya menjadi kebanggaan Jawa Timur, tetapi juga Indonesia. Pengakuan dari Taste Atlas ini membuktikan bahwa rawon memang pantas disebut sebagai salah satu kuliner terbaik di dunia.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *