Mengenal Lebih Dekat Kiai Ageng Umar Shodiq, Hobi Bangun Masjid hingga Tak Suka Keramaian

Aswaja News – Masjid dan makam Kiai Ageng Umar Shodiq Babadan, Kabupaten Ponorogo sering sekali dikunjungi penziarah untuk ngalap barokah dari Almarhum Sang Kiai. Almarhum Kiai Ageng Umar Shodiq dikenal seorang alim dan zuhud (lebih mementingkan urusan akhirat ketimbang dunia) dimasa hidupnya.

Kiai Ageng Umar Shodiq dikenal sebagai tokoh panutan yang tak suka keramaian. Sikap zuhud itu terus diteladani. Sampai kini, warga pantang menyelenggarakan pertunjukan kesenian maupun pesta lain yang dekat dengan hura-hura dunia.

Ada dua versi sejarah tentang asal-usul sosok kharismatik tersebut. Dalam buku Babad Babadan karangan Purwowijoyo menyebutkan, Kiai Ageng Umar Shodiq merupakan putra dari Kiai Ketib Anom dari Pacitan. Disebutkan pula, Kiai Ageng Umar Shodiq menikah dengan keponakan Pangeran Sumendhe dari Setono, Tegalsari, Jetis. Namun, buku itu tidak menyebutkan nama perempuan yang dinikahinya.

Selain itu, keahlian fiqih dan tafsirnya diakui oleh kalangan alim ulama Ponorogo dan sekitarnya. Lebih sakral lagi Wali ALLAH itu meninggalkan karomah berupa anti keramaian baik acara kesenian maupun budaya.

Di era adaptasi baru ini, makam dan masjid yang terletak di JL Sidoluhur ( Kanan JL Raya Ponorogo – Madiun area Babadan), itu terus mendapat kunjungan. Para pengunjung sementara berasal dari wilayah Ponorogo.

Selain itu Kiai Ageng Umar Shodiq juga dikenal selalu mendirikan masjid di lokasi yang pernah ia singgahi. Bahkan masjid yang didirikan ornamen bangunannya sangat persis dengan yang ada di Babadan saat ini. (mus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *