Bupati Ponorogo Resmikan “Wot Gandul” Shiratal Mustaqim, Jembatan Penghubung Dua Masjid Kuno Di Ponorogo

AswajaNews – “Wot Gandul” Shiratal Mustaqim, Jembatan Penghubung Dua Masjid Kuno Di Ponorogo hari ini resmi dapat dimanfaatkan masyarakat Ponorogo. Karena Ahad, 19 Mei 2024 diresmikan langsung oleh Bupati Ponorogo.

Peresmian Jembatan monumental ini selain dihadiri oleh masyarakat Tegalsari, Jetis dan sekitarnya juga disaksikan oleh Wakil Bupati Lisdiyarita, Anggota DPR RI Ali Mufti, Anggota DPRD Jawa Timur Atika Banowati dan perangkat Desa Tegalsari.

“Bismillahirrahmanirrahim dengan mengucap syukur kepada Alloh, Wot Gandul Shiratal Mustaqim saya nyatakan diresmikan.” Ucap Kang Giri.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo membangun jembatan Shiratal Mustaqim yang berada di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Jembatan ini akan menghubungkan dua masjid bersejarah di Kabupaten Ponorogo.

Dua masjid bersejarah tersebut menjadi bukti peradaban islam di Ponorogo pada zaman dahulu, yakni Masjid Tegalsari dan Masjid Setono Tegalsari atau yang biasa disebut dengan Masjid Donopuro.

Masjid Jami’ Tegalsari yang didirikan abad ke-18 oleh Kyai Ageng Hasan Besari, cucu dari Kiai Ageng Muhammad Besari pendiri Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari Ponorogo merupakan cikal bakal pesantren di seluruh Nusantara.

Sedangkan Masjid Baiturahman sendiri di belakangnya terdapat Makam Pangeran Sumende dan Makam Mbah Donopuro, guru dari guru dari Kiai Ageng Muhammad Besari.

“Jembatan gantung Shiratal Mustaqim sepanjang 80 meter dan lebar sekitar 2 meter ini akan menghubungkan Masjid Baiturrahman Setono & Masjid Jami’ Tegalsari,” tambah bupati Ponorogo.

Menurutnya, tidak hanya mempermudah akses warga tetapi juga mempercepat perputaran ekonomi masyarakat. Selain itu, Kang giri juga meyakini jembatan Shiratal mustaqim bisa mendongkrak pesona wisata religi tegalsari.

“Saya kira masyarakat terutama peziarah sudah mengetahui, dan jembatan gantung Shiratal Mustaqim ini akan mempermudah akses bagi para peziarah,” pungkas Kang Sugiri dengan senyuman khasnya

Diketahui, pemberian nama Shiratal Mustaqim untuk jembatan gantung tersebut memiliki makna dibaliknya, diharapkan siapapun yang melewatinya akan dibukakan pintu taubat. Hal ini selaras dengan kentalnya Tegalsari yang menjadi sentral wisata religi di Kabupaten Ponorogo.

Kegiatan peresmian Jembatan Shiratal Mustaqim Tegalsari ini juga bertepatan dengan Agenda Haul Kyai Ageng Muhammad Besari. Sehingga banyak kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan tersebut, antara lain istighosah, Kirab budaya sebagai tanda perpindahan masjid dari Setono ke Tegalsari, dan ditutup majlis Sholawat yang menghadirkan cak Fendi dan Ahbabul Mustofa sebagai puncak acara haul tersebut.***(IIM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *