(Refleksi Hari Guru Nasional 2023)
Oleh: Imron Ahmadi, S.Ag
Eforia Hari Guru Nasional 25 November 2023 sungguh luar biasa. Guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa identik sebagai julukannya. Catatan kecil Bu Zayyini Rusyda Musytarsidah, M.Pd Kamad MTs Al Islam Joresan tentang pentingnya eksistensi seorang guru daripada sekedar formalitas peringatan dan upacara saja.
Peringatan Hari Guru harus dimaknai sebagai momen untuk merefleksi diri. Peran guru sebagai pengajar sekaligus pendidik, menuntut guru tidak hanya kaya akan ilmu pengetahuan tetapi juga berpegang pada nilai-nilai luhur.
Dalam membimbing, mendidik, melatih, dan mengarahkan peserta didik, harus bertujuan untuk pengembangan budi pekerti, keimanan, semangat, serta kecintaan terhadap norma dan nilai-nilai luhur seperti yang dicita-citakan.
Perlu ditanamkan dalam diri guru sebuah semboyan “Jadilah guru yang dicintai ketika ada, dirindukan ketika tidak ada, dan dikenang jasanya ketika telah tiada”
Sudahkah kita menjadi guru yang dicintai??? Masihkah ada siswa kita yang lari dan meninggalkan kita saat jam pelajaran?? Sudahkan kita melayani dan memfasilitasi mereka dengan baik???
Ada beberapa kesalahan fatal guru yang dianggap dapat memotivasi siswa:
- Membanding-bandingkan kemampuan siswa dengan yang lain di depannya.
- Merendahkan kemampuan siswa.
- Mengucapkan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan.
- Suka melakukan kekerasan fisik.
- Tidak pernah memberi penghargaan kepada siswa walaupun hanya sekedar pujian.
Jika kita melakukan salah satu dari poin di atas, bukan motivasi yang berkembang dalam diri mereka, tetapi malah kebencian terhadap guru yang yang akan tumbuh bersemi di sanubari mereka.
Jangan menjadi guru yang dicintai karena guru sering kosong dan tidak ada tugas, tetapi jadilah guru yang disiplin tetapi tetap menyenangkan di depan siswa, sehingga kehadirannya selalu dirindukan dan dinantikan
Semoga Allah selalu memberkahi… Aamiin