Oleh: Adi Ari Hamzah, M.Sos
Pernahkah kita mendengar tentang Ilmu Politik? Ilmu politik tentunya memiliki konsep pokok atau dasar keilmuan. Tentu tujuannya yaitu membantu memperdalam pemahaman manusia mengenai ragam bentuk dan sifat tindakan politik serta mengembangkan alat teoritis dalam penafsiran suatu fenomena yang bermakna secara politik.
Di tahun politik ini kita bisa memahami konsep-konsep politik dahulu sebelum menentukan pilihan. Terdapat 4 pokok ilmu politik yang akan selalu berkaitan dengan konsep lainnya. Simak tulisan berikut ini untuk mengetahui apa saja 4 konsep pokok tersebut.
- Negara
Konsep negara bagaikan organisasi yang berada dalam suatu wilayah dan memiliki kekuasaan tertinggi serta ditaati oleh rakyatnya. Selain itu, negara dengan pusat kajian pada lembaga kenegaraannya dan bentuk formalnya disebut oleh ahli yakni Roger F. Soltau dan J. Barents sebagai inti dari ilmu politik itu sendiri.
- Kekuasaan
Kekuasaan dianggap sebagai inti dari ilmu politik itu sendiri oleh sebagian ahli seperti Harold D. Lasswell, A. Kaplan, dan Deliar Noer. Lebih jauh, Miriam Budiardjo menuturkan bahwa kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok sesuai keinginannya dalam upaya memengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain.
Konsep kekuasaan yang akan dipelajari dalam ilmu politik meliputi dasar dari kekuasaan, sifat hakikinya, proses kekuasaan, ruang lingkup, dan hasil dari kekuasaan tersebut seperti bagaimana dituliskan oleh W.A Robson dalam The University Teaching of Social Sciences.
3. Pembagian atau Alokasi
Dalam ilmu politik, konsep pembagian atau alokasi berkaitan erat dengan pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam masyarakat agar tidak menyebabkan terjadinya konflik. Miriam Budiardjo secara khusus menjabarkan bahwa dalam Ilmu Sosial, value merupakan sesuatu yang berharga, dianggap baik, benar, bersifatnya abstrak dan juga konkret.
- Pengambilan Keputusan
Konsep pengambilan keputusan merujuk pada bagaimana setiap keputusan yang diambil dan mengikat seluruh masyarakat secara kolektif.
Dalam Ilmu Politik, kemudian akan dipelajari proses mengambil keputusan yang akan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang menyangkut tujuan masyarakat atau kebijakan seperti apa yang harus diambil untuk mencapai tujuan itu.
“Politik itu bagian dari ibadah”. Dalam konteks menjalankan syariat Islam, seorang pemimpin bukan dilihat dari personalnya atau produk yang dihasilkan seseorang tersebut, melainkan terletak pada proses yang harus dilalui sesuai dan selaras dengan kemanfaatan dan kemashlahatan untuk kemanusiaan.
Pilihan Politik adalah produk mahal, sebanding lurus dengan masa depan bangsa Indonesia, terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menjalankan kehidupan sesuai keyakinan agama masing-masing, dengan kesejahteraan untuk semua rakyat Indonesia.