Unik, NU Care – LAZISNU Bungkal Wujudkan Kemandirian Melalui Sedekah Rosok

Aswaja News – Jajaran pengurus NU Care-Lazisnu Bungkal, Kabupaten Ponorogo melalui Koordinator Divisi Penghimpunan sedang mengelola Program Sedekah Barang Bekas/(PSBB), yang familiar dengan sebutan sedekah rosok, sebagai salah satu bentuk merealisasikan program Kemandirian Organisasi, program tersebut bekerjasama dengan UD. Limbah Firdaus, berlokasi (gudang) di Desa Kunti Bungkal Ponorogo.

Ide kreatif koordinator divisi penghimpunan NU Care-Lazisnu MWC NU Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo ini patut diacungi jempol.

Mereka punya ide kreatif dalam menggali sumber biaya untuk kegiatan organisasi secara mandiri. Salah satunya dengan cara menerima sedekah barang tidak terpakai atau rosok dan tempurung kelapa.

Ketua NU Care-Lazisnu Bungkal Suwadi mengatakan, ide program kemandirian Ansor tersebut awalnya muncul saat pelaksanaan MDA (Madrasah Amil) pertama yang digelar oleh Lazisnu Bungkal pada bulan Januari 2023.

“Selain program sedekah rosok dan tempurung kelapa, kami juga memiliki program kemandirian sedekah sehari seribu (S3), untuk anggota dan pengurus NU Care-Lazisnu se-Kecamatan Bungkal. Program ini baru berjalan sekitar satu tahunan.

“Hasil pengumpulan rosok ini,” kata Kang Teguh, sapaan akrabnya kepada Aswaja News, Rabu (15/11/2023) “akan digunakan untuk menopang kegiatan-kegiatan maslahat yang sudah diprogramkan NU Care-Lazisnu melalui raker”.

Lebih lanjut, Suratno (Koord. Div. Penyaluran) menegaskan, program ini bertujuan untuk mewujudkan kemandirian organisasi dalam penyelenggaraan semua kegiatan. Baik di tingkat ranting maupun PAC. Menurutnya, apabila program kemandirian ini berjalan sukses, diharapkan mampu menghilangkan kebiasaan membuat proposal-proposal permohonan bantuan kegiatan.

“Sedekah rosok ini juga sekaligus untuk menjaga kebersihan lingkungan masyarakat dari sampah atau limbah rumah tangga, dan kami coba rubah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis bagi organisasi di bawah naungan MWC NU Bungkal. Kami menerima sedekah rosok barang bekas berupa besi, kardus, gelas plastik, botol, kardus, kertas, perabot rumah tangga, elektronik, dan tempurung kelapa,” tegasnya.

Dijelaskannya, untuk sementara ini sasaran dari program tersebut adalah jajaran Pengurus Ranting NU dan Ranting Lazisnu dan juga masyarakat umum se-Kecamatan Bungkal. Meski demikian, hal ini tidak menutup kemungkinan kedepan akan menyasar seluruh warga.

Pihaknya juga telah menyiapkan manajemen kerjasama (membangun pola simbiosis mutualisme) dengan para pengepul rosok yang ada di Kecamatan Bungkal.

“Teknis pengambilannya dilakukan dua bulan sekali setiap minggu keempat dari rumah ke rumah koordinator zona yang juga sebagai tempat pengumpulan sedekah rosok dan tempurung kelapa. Saat ini sudah memasuki pengambilan yang keempat kalinya. Adapun pola pembagian keuntungan dari penjualan rosok dan tempurung kelapa ini nantinya untuk operasional kemandirian MWC NU dan Banom 60 persen serta sisanya 40 persen untuk kegiatan produktif Lazisnu” pungkasnya._(Ady)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *