Aswaja News – Para Pelajar saat ini merupakan generasi Z yang tidak bisa terlepas dari dunia digital yang banyak memanfaatkan internet (media sosial) sebagai basis dan platform gerakan dan kehidupan generasi muda saat ini. Oleh karena itu, Santri juga harus Familiar dengan Digital Safety, Digital Ethics, dan Digital Culture untuk menuju Digital Society, Digital Economy, dan Digital Government.
Koordinator Nasional Arus Informasi Santri Nusantara yang lebih dikenal dengan AISNU ingin mewujudkan akselerasi pengembangan kapasitas para generasi muda terutama Santri Nahdliyyin dalam hal literasi digital dengan mengadakan event Seminar Santri Cakap Digital yang diikuti sekitar 1.200 Santri Al Islam yang terdiri dari 900 siswa MA Al Islam dan 300 siswa SMK Al Islam Joresan.
Manfaat kegiatan Seminar yang dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2023 ini adalah:
- Membekali generasi muda terutama santri memiliki digital skill sehingga bisa berdakwah dengan efektif di ruang digital.
- Membangun digital culture dalam proses transfer ilmu pengetahuan.
- Generasi muda Nahdliyyin memahami etika & safety dalam penggunaan internet dan media sosial.
AISNU Sebagai wadah intelektual muda Nahdliyyin di bidang Teknologi Digital melaksanakan kegiatan ini dengan Maksud dan tujuan:
1.Membangun kesadaran Generasi muda Nahdliyyin tentang pentingnya literasi digital.
2. Membentuk Generasi muda Nahdliyyin cakap digital.
3.Mengaktualisasikan pesantren dalam campaign Indonesia makin cakap digital.
4.Menjadi katalisator untuk kemajuan pondok dalam perkembangan pondok pesantren.
Dipilihnya pondok pesantren Al Islam Joresan yang menaungi Madrasah Aliyah dan SMK ini karena Pondok ini memegang teguh prinsip MERAWAT TRADISI dan MERESPON MODERNISASI. Sehingga sangat Wellcome dalam merespon perkembangan teknologi informasi namun tetap mempertahankan culture dan tradisi yang harus tetap dikembangkan bagi generasi Nahdliyyin di masa yang akan datang.
Kegiatan diawali dengan Sambutan Keynote speech oleh Dirjend Aptika Kemkominfo RI Samuel. A Pangerapan dan dilanjutkan materi seminar dibagi dalam 3 sesi.
- Digital ethic dalam bermedia. Nara sumber: Hammam Fathulloh,SE,M.Pd.
- Digital Culture Pesantren dan Nasionalisme. Nara sumber: Nadia Irmasakti.F, S.Si, M.Si.
- Digital Skills & Safety, Aktivitas Dakwah Santri di Ruang Digital. Nara sumber: Sukma Aji Pratama, S.Tr.KM.
Anifatul Jannah, S.I.Kom, MA, koordinator AISNU menyampaikan dalam sambutannya: “Saat ini perkembangan dunia Digital tidak bisa dibendung, oleh karena itu Santri sebagai pilar utama generasi Nahdliyyin harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dengan cakap, berkarakter dan tetap berbudaya sebagai santri.”(IIM)