Rosadi Jamani (Pengamat Bola, Ketua Satupena Kalimantan Barat)
Pada 18 Agustus ini, Timnas akan menghadapi Malaysia di Piala AFF U23. Mainnya di Rayong Province Stadium, Rayong, Thailand. Laga itu akan kickoff pada pukul 20.00 WIB. Duel seru penuh emosi dan dendam. Pasti pada tak sabaran nunggu laga maut ini. Sayangnya, duel panas ini tidak menyertakan Rizky Ridho, sang kapten. Ia tak diizinkan oleh klubnya Persija Jakarta. Lalu, Dzaky Asraf tak dilepas PSM Makassar. Dua pemain pilar ini terpaksa absen karena otoritas klub.
Seandainya semua klub memiliki pendirian sama dengan Persija dan PSM, kira-kira ada tidak pemain Timnas. Pasti tak ada. Aneh kan. Padahal, otoritas tertinggi sepakbola di negeri ini, PSSI. Nyatanya, PSSI pun tak berkutik. Sikap klub jelas, tidak mau lepas pemain, karena AFF bukan kalender FIFA. Mau juara sekalipun di ajang itu, tak ada pengaruhnya bagi ranking. Lebih baik melawan Brunei di laga FIFA Matchday, pasti pointnya tinggi.
Kalau dilepas, Persija yang lagi berkompetisi di Liga Indonesia sangat dirugikan. Kekuatannya pasti berkurang. Bisa-bisa kalah terus. Ini yang ditakutkan klub. Ketika klub kalah, apakah PSSI ikut tanggung jawab. Sementara PSSI ngotot, harus ikut demi kepentingan nasional. Lagian AFF kalender resmi negara ASEAN. Sudah digelar cukup lama dan Timnas tak pernah absen. Kalau tak ikut, malu dong. Walaupun bukan kalender FIFA, bisa dijadikan ajang meningkatkan kualitas pemain di pentas internasional.
PSSI juga memiliki kewenangan memanggil pemain untuk masuk squad merah putih. Walau memiliki otoritas tetap tak berkutik. Gimana, hayo…!Lain lagi dengan pelatih Timnas dewasa Shin Tae Yong (STY), ia juga mengerti soal keresahan klub. Memang ada baiknya Piala AFF ditiadakan. Timnas cukup mengikuti kalender FIFA saja. Namun, semua terserah PSSI. Ia berharap pelatih Timnas U-23, Indra Syafri bisa mengulang sukses di ajang SEA Games. Memang khawatir juga sih, pemain pilar malah tidak gabung. Apalagi yang dihadapi ini Malaysia wak. Malu kalau kalah. Lawan lain boleh kalah, asal jangan kalah dari negeri jiran itu saja. Keyakinan kita, bola itu bulat.#camanewak