3 Hal Unik Pasar Kuliner Tradisional Dhoplang Slogohimo

Aswaja News – Pasar Dhoplang yang semakin viral merupakan Pasar Kuliner khas jajanan tradisional yang menjadi salah satu tujuan wisata pada akhir pekan. Pasar kuliner ini sudah berjalan hampir 5 tahun di Dusun Kembar, Desa Pandan, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Pasar ini menyediakan aneka kuliner tradisional. Pasar Kuliner Tradisional Doplang hanya buka setiap hari Minggu mulai pukul 06.00 hingga 09.30 WIB.

Di pasar ini terdapat 20 lebih lapak pedagang dengan 100 an jenis makanan dan minuman lokal, seperti pecel, klepon gatot, grontol, besengek, tiwul, sego bancakan, cabuk, puli, soto, jemblem, wedang uwuh, dan jenis jajanan tradisional lainnya.

Keberadaan aneka jajanan rakyat ini dijamin bikin pengunjung bernostalgia seperti pada masa kerajaan tempo dulu.

Selain kuliner khas tradisional, Pasar Doplang juga menyajikan berbagai jenis jajanan modern seperti pizza, sosis bakar, dan sejenisnya.

Ada 3 (tiga) hal unik jika berkunjung di Pasar Doplang Slogohimo versi Aswaja News sebagaimana hasil liputan tim jurnalis dibawah ini:

Pertama, Pasar Doplang menerapkan Zero Plastic Waste atau bebas sampah plastik sehingga pengelola sangat memerhatikan kelestarian lingkungan.

Karenanya, banyak pengunjung yang datang menikmati makanan atau jajanan yang disajikan menggunakan daun jati atau daun pisang. Sementara peralatan makan dan minumannya terbuat dari tanah liat.

Menariknya lagi, sembari menikmati hidangan, para pengunjung dapat menikmati musik dari panggung bernuansa Jawa.

Kedua, Pengunjung harus menukarkan uang dengan koin kayu yang menjadi cirikhas alat transaksi jual beli di pasar Doplang dengan satuan 1, 2, 5, 10 dan 20 disemua lapak. Kayu yang dibentuk bulat seperti koin ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Di bagian depan koin ini tertulis tanggal, bulan, tahun sehingga setiap minggu dicetak berbeda.

Ketiga, di Pasar Doplang pengunjung dianjukan menggunakan bahasa Jawa halus (krama inggil) sebagai bentuk pelestarian budaya Jawa melalui bahasa. Meskipun demikian jika ada pengunjung yang tidak bisa berbahasa Jawa tetap akan dilayani oleh pengelola dan para penjual kuliner.

Jangan lupa jika berkunjung ke Pasar Dhoplang membawa tas kantong non plastik yang ramah lingkungan untuk membawa makanan dan jajanan atau pengunjung bisa membeli di lapak souvenir yang telah disediakan. (adj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *