Aswaja News – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyebut, tantangan terbesar negara-negara di kawasan Indo-Pasifik adalah tindakan provokatif Korea Utara. Selama 2023 ini Korut meningkatkan uji coba rudal.
Hal itu disampaikan Blinken di Jakarta seusai menghadiri rangkaian pertemuan ASEAN pada Jumat (14/7). AS merupakan mitra wicara ASEAN.
Menurut Blinken tindakan Korut berpotensi mengancam stabilitas di Indo-Pasifik, yang kawasan Asia Tenggara masuk di dalamnya.
“Kita harus bekerja bersama untuk mengakhiri program senjata pemusnah massal dan peluncuran rudal balistik Korut,” kata Blinken.
Laporan Kementerian Pertahanan Jepang dan Korsel, Korut terakhir kali meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pada 13 Juli 2023 lalu, atau ketika ASEAN menggelar rangkaian pertemuan antar menteri.
Menlu ASEAN telah mengeluarkan pernyataan bersama mengenai uji coba rudal Korut pada 13 Juli lalu. ASEAN mendesak agar Korut mengambil tindakan untuk deeskalasi. Itu agar cita-cita denuklirisasi dan perdamaian abadi di Semenanjung Korea bisa terwujud.
Selain menyinggung Korut, Blinken turut menyorot tindakan China di Selat Taiwan dan Laut China Selatan (LCS). Saat berada di Jakarta Blinken menggelar pertemuan dengan kepala kebijakan luar negeri Partai Komunis China, Wang Yi.
Blinken menegaskan AS tetap pada sikap mendukung penuh kebebasan navigasi dan terbang di LCS. Sebagian besar wilayah LCS diklaim oleh China yang menyebabkan gesekan dengan beberapa negara anggota ASEAN.
Sedangkan mengenai selat Taiwan, Blinken meminta China menjaga perdamaian di wilayah itu. Beberapa waktu terakhir China meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan yang disebut China sebagai bagian kedaulatannya.
“AS akan terus membina hubungan bertanggung jawab dengan China, termasuk memperkuat saluran komunikasi dan menolak ketegangan di seputar masalah ini atau masalah lainnya,” kata Blinken.
Sumber : Kumparan News