Oleh: Rosadi Jamani (Dosen UNU Kalbar)
Uray Faisal Hamid, akrab disapa Omca bisa dikatakan sang legenda Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hampir separuh hidupnya dihabiskan ngurusi partai belambang Ka’bah ini. Dari tahun 1977 ia sudah jadi anggota DPRD Kalbar. Lalu, dari tahun 1992 sampai 2009, ia menjadi anggota DPR RI. Jasanya terbilang besar untuk Kalbar.
Beliau bisa dikatakan seangkatan dua tokoh Kalbar, Oesman Sapta Odang (OSO) dan Hamzah Haz. Sayang, suami Silvina ini sudah tiada, meninggal di usia 80 tahun. Walaupun sudah almarhum, jasanya tidak bisa dilupakan.
Salah satu jasa besar pria berdarah Melayu Sambas ini, memperjuangkan alm. Usman Ja’far (UJ) menjadi Gubernur Kalbar. Fraksi PPP terbilang kecil di Dewan, namun lewat lobi canggihnya bisa mengantarkan UJ menjadikan orang Melayu pertama jadi Gubernur pasca Orba runtuh.
PPP yang tak bisa dipisahkan dari NU, Omca pun tetap ingat. Lewat powernya, ia membelikan PWNU sebuah rumah besar di ujung Sungai Jawi. Rumah itu hadiah special buat NU. Jadilah rumah besar menjadi Balai Nahdlatul Ulama. Harapannya, dengan hibah rumah segede gaban itu membuat NU semakin eksis di Bumi Khatulistiwa. Sayangnya, pasca beliau tiada, hadiah itu seperti tidak terawat. Dulu sempat dijadikan sekretariat PWNU. Sekarang, PWNU malah tak mau di situ. Ntah apa masalah sebenarnya, saya pun tak tahu. PWNU pun tak pernah lagi bergiatan di sana. Terakhir, hanya JQH NU yang suka menggelar acara di Balai NU itu. Kondisi saat ini, sepi kegiatan. Terlihat tak terawat. Sedih sih rasanya. Mungkin Omca di alam sana juga ikut sedih. Hibahnya tidak digunakan secara maksimal.
Pasca Omca tiada, reputasi PPP pun perlahan mulai redup. UJ lah pengganti beliau di Senayan. UJ meninggal saat masih menjadi Dewan dan diganti Firmansyah. Pemilu berikutnya, PPP tidak lagi mendudukan wakilnya di Senayan Dapil Kalbar. Di tingkat kabupaten dan Kalbar pun suaranya semakin tergerus. Pemilu 2019 lalu, untuk pertama kali PPP tanpa wakilnya di Senayan. Sumber masalahnya, konflik internal yang tiada henti. Sekarang mulai agak tenang.
Bagaimana Pemilu 2024, apakah PPP Kalbar bangkit? Hanya kader PPP yang tahu. Di bawah kepemimpinan AM Nasir, PPP optimis bisa bangkit dan bersaing lagi. Nasir yang mantan Bupati Kapuas Hulu dua periode bisa mengembalikan kejayaan PPP. Dengan catatan, tirulah semangat Omca yang tetap teguh di PPP sampai akhir hayat. Tetap solid dan hindari saling jegal sesama kader. Bila ini tak dilakukan, khawatir partai berbasis Islam ini tak lagi menjadi penghuni Senayan. Kasihan bila ini terjadi. Ayo semangat PPP, buktikan kalian hijau royo-royo.