Aswaja News – Kitab Qotrul Ghoits fi Syarh Masa’il Abi laiyts Adalah salah satu kitab yang membahas tentang ilmu tauhid yang dikarang oleh ulama Nusantara yakni Syeikh Muhammad Nawawi Al-bantani. Dalam khazanah keilmuan Islam klasik (salafiyyah) di Indonesia bahkan di dunia, nama Syekh Nawawi al-Bantani jelas sudah tidak asing lagi. Beliau adalah salah seorang ulama Indonesia yang memiliki pengaruh sangat besar dalam studi keislaman yang pada saat itu beliau berada di Mekkah. Beliau memberikan sumbangsih besar terhadap Indonesia walaupun beliau berada di Makkah, beliau membina putera-putera bangsa yang berada di Makkah. Usahanya terbukti dengan lahirnya ulama-ulama besar Indonesia dari murid-murid beliau diantaranya, Syekh Kholil waliyyullah (Bangkalan-Madura), KH. Asy’ari (Bawean, murid sekaligus anak menatu Syekh Nawawi dari puteri beliau yang bernama Maryam binti Syekh Nawawi), dan Hadratus Syekh KH. M Hasyim Asy’ari (Tebuireng-Jombang-Jawa Timur, pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama).
Begitu besar pengaruh dari upaya Syekh Nawawi al-Bantani, sehingga beliau mendapat titel kehormatan dari Saudi Arabia, Mesir, dan Suriah, diantaranya adalah Sayyidu ‘Ulama’ al-Hijaz (Pemuka Ulama Hijaz), al-Mufti (Pemberi Fatwa), dan al-Faqih (Pakar Fikih/orang yang sangat dalam ilmunya).
Kitab Qothrul Ghoist adalah salah satu dari karya beliau. Kitab ini merupakan syarah dari matan kitab Masāil Abī Laits as-Samarqandī, beliau merupakan salah satu pakar ilmu akidah dan fikih Hanafi pada abad ke-4 Hijriah.
Matan Masāil Abī Laits ini terfokus pada pembahasan hakikat dari iman, dengan penulisan berupa tanya jawab pada setiap metode keseluruhannya mengumpulkan 17 masalah. Syekh Nawawi al-Bantani memberikan penjelasan singkat dari teks asli (matan) dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, baik penjelasan terkait susunan kata, makna kata ataupun penjelasannya dijabarkan secara meluas dengan menyertakan argumentasi para ulama seputar masalah terkait dan ayat-ayat Al -Quran serta hadis Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian tidak jarang pula Syekh Nawawi menambahkan pendapatnya baik dalam bentuk tarjih atas pendapat yang telah dikemukakan sebelumnya atau dalam bentuk penjelasan lebih lanjut dari masalah yang sedang dibahas.
Dalam syarahnya, beliau menyertakan nash Al-Quran dan hadis agar menambah wawasan pembaca dalam beristidlāl (pengambilan dalil). Beliau juga memberikan penjelasan yang ringkas dan padat sehingga inti pembahasan dapat dipahami dengan mudah. Sistematika tanya jawab dalam memaparkan tiap-tiap permasalahan, menjadikan kitab ini menarik untuk dikaji dan membuat pembaca tidak mudah merasa jenuh.
Kitab ini merupakan salah satu bacaan yang tepat bagi pemula yang ingin mendalami lautan ilmu akidah, atau bahkan bagi orang-orang yang sekedar hanya ingin mempelajari dasar-dasar ilmu akidah. kitab ini merupakan ringkasan dari sebagian rukun dan ushul akidah Asy’ariyah dan Maturidiyah yang sangat mudah dipahami dan dipelajari, sehingga bisa dijadikan rujukan bagi siapapun yang ingin mempelajari ilmu akidah. (DAF)
Assalamu Alaikum wr wb. Mint info terbaru ke imeil saya
What do paleosols typically indicate about the periods in which they are found? regard Telkom University