AswajaNews – Di salah satu sudut Ponorogo, ada sebuah warung sederhana yang setiap harinya tak pernah sepi pengunjung. Aroma khas ayam panggang yang dipanggang dengan bumbu istimewa menguar di udara, menggoda siapa saja yang lewat.
Tak butuh waktu lama, tempat ini menjadi perbincangan banyak orang, menarik perhatian pencinta kuliner dari berbagai daerah. Apa yang membuatnya begitu
Ayam Panggang Sragi Ndadapan yang berlokasi di Jl. Asem Telu, Banaran, Sragi, Kec. Sukorejo, Kab. Ponorogo ini sedang naik daun dan dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Ponorogo bahkan luar kota juga.
Sebuah tempat kulineran yang kini viral dan menjadi incaran banyak orang. Namun, siapa sangka, warung ini awalnya tidak pernah direncanakan untuk sebesar sekarang. Semuanya berawal dari pesanan kecil-kecilan warga sekitar yang kemudian berkembang pesat berkat dorongan banyak orang.
Tempat ini selalu ramai oleh pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Banyak yang rela menempuh perjalanan jauh demi mencicipi ayam panggang legendaris ini. Keistimewaan lainnya, bagi yang tidak sempat datang langsung, warung ini juga menyediakan layanan pengiriman ke luar kota dengan kemasan vakum yang menjaga kualitas dan cita rasa ayam tetap terjaga.



Keistimewaan Ayam Panggang Sragi Ndadapan adalah resepnya yang telah diwariskan secara turun-temurun. Bumbu khas yang meresap hingga ke dalam daging membuat setiap gigitan penuh dengan rasa.
Tidak seperti ayam panggang pada umumnya, di sini bumbunya diracik secara khusus dengan berbagai rempah pilihan yang memberikan sensasi gurih, manis, dan sedikit pedas dalam satu suapan.
Proses pemasakan pun masih mempertahankan cara tradisional. Ayam dipanggang dengan menggunakan tungku dan kayu bakar, sehingga menghasilkan aroma khas yang sulit ditandingi oleh metode modern. Panas dari bara kayu memberikan tingkat kematangan yang merata, menjadikan kulit ayam berwarna kecokelatan dengan tekstur yang sedikit renyah, sementara bagian dalamnya tetap lembut dan juicy.
Selain rasa yang istimewa, daya tarik lain dari tempat ini adalah suasananya yang masih mempertahankan nuansa tradisional khas desa. Warungnya luas dan nyaman, dengan bangunan sederhana yang menghadirkan kehangatan seperti sedang makan di rumah sendiri. Aroma asap kayu yang mengepul dari tungku panggangan semakin menambah kenikmatan pengalaman bersantap di sini.
Tak hanya ayam panggang, warung ini juga menyajikan berbagai menu khas yang tak kalah menggoda. Beberapa pilihan menu yang tersedia seperti ayam panggang (utuh atau setengah), ayam lodho (utuh atau setengah), garang asem, dan ayam goreng.
Harganya dibandrol mulai Rp.25.000 untuk ayam goreng, Rp.50.000 untuk ayam setengah baik panggang atau lodho dan garang asem, hingga Rp.100.000 untuk ayam utuh baik panggang atau lodho.
Bagi siapa saja yang ingin menikmati kelezatan ayam panggang yang autentik, tempat ini adalah destinasi wajib yang tak boleh dilewatkan.*** (Fauza)
Foto: Instagram @ayampanggangsragi_ndadhapan