AswajaNews – Program Studi (Prodi) Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2024 UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun) Jurusan PGSD mengimplementasikan Proyek Kepemimpinan dengan judul “Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cair” di lingkungan Warga Dukuh Ngambakan, Desa Bangunrejo, Sukorejo, Kabupaten Ponorogo pada 10 Juli hingga 11 Agustus 2024 dari mulai observasi hingga praktik, dan diikuti oleh ibu-ibu di lingkungan Dukuh Ngambakan
Minyak jelantah sendiri merupakan limbah anorganik rumah tangga yang selalu diproduksi setiap harinya karena menjadi salah satu kebutuhan primer masyarakat. Dengan adanya perlakuan terhadap limbah minyak jelantah menjadi sabun cair, masyarakat memiliki peran penting terhadap pengendalian limbah dari jenis ini. Maka dari itu, mahasiswa PPG UNIPMA Madiun memilih melibatkan masyarakat sebagai sasaran dalam kegiatan proyek kepemimpinan ini.
Sosialisasi dan pelatihan ini diwujudkan dalam bentuk produk sabun cair pembersih yang ramah lingkungan. Ketua kelompok Proyek Kepemimpinan, Khorida Nur Jannah, S.Pd menuturkan dengan diadakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini, ibu-ibu lingkungan Dukuh Ngambakan dapat menambah pengetahuannya tentang bahaya minyak jelantah terhadap kesehatan dan bahaya terhadap lingkungan sekitar, serta peran ibu-ibu yang bisa menanggulangi masalah limbah minyak jelantah ini dengan mengolahnya menjadi suatu produk yang bermanfaat, yakni sabun cair pembersih.
Pengabdian ini juga menghadirkan tokoh masyarakat, ketua RT 02 RW 02 dan ibu-ibu warga Dukuh Ngambakan dan kegiatan dilaksanakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, mahasiswa memberikan materi, di mana materi yang disampaikan seputar bahaya penggunaan minyak jelantah terhadap kesehatan, bahaya membuang minyak jelantah sembarangan terhadap lingkungan serta cara menanggulangi limbah minyak jelantah.
Materi tersebut di sampaikan oleh mahasiswa PPG UNIPMA Madiun, yakni Riris Zatira Wira Hastuty, S.Pd dan Khorida Nur Jannah, S.Pd.
Tahap yang kedua mahasiswa mengajak ibu-ibu Dukuh Ngambakan untuk ikut serta praktik mengolah minyak jelantah menjadi sabun cair ramah lingkungan. Dalam proses pengolahan ini dibutuhkan beberapa bahan lain selain minyak jelantah, yakni bahan kimia Kalium Hidroksida (KOH), Arang / Kulit Pisang, Pewangi yang berbahan oil based, dan pewarna.
Selain itu, peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan sabun ini juga peralatan yang sederhana yakni mangkok plastik, pengaduk, timbangan kue, sendok dan botol kosong. Kegiatan tersebut disambut dengan hangat oleh ibu-ibu Dukuh Ngambakan yang berjumlah sekitar 15 orang ini.
Hal ini terbukti dari respon anggota ibu-ibu yang sangat positif hal ini tampak dari antusiasme ibu-ibu dalam melakukan praktik dan aktif bertanya seputar materi yang disampaikan oleh mahasiswa.
Kegiatan ini sangat berkesan bagi ibu-ibu Dukuh Ngambakan karena dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam menanggulangi masalah limbah minyak jelantah yang selama ini belum ada solusinya.
Salah satu partisipan dalam sosialisasi ini, Siti Syamsiyah mengatakan rasa senangnya ketika mengikuti pelatihan tersebut
“Saya sangat senang ada pelatihan seperti ini, jadi saya dapat ilmu baru yang bisa saya praktikkan di rumah nanti, jadi minyak jelantah tidak terbuang sia-sia dan tentunya jadi lebih menghemat pengeluaran membeli sabun,” ungkapnya
Jika sebelumnya minyak jelantah digunakan berulang dan dibuang secara sembarangan seperti ke tanah atau ke saluran air, maka setelah kegiatan sosialisasi ini diadakan diharapkan ibu-ibu Dukuh Ngambakan dapat lebih bijak dalam mengolah limbah minyak jelantah ini.
Misal dengan mengolahnya menjadi sabun cair yang sangat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai ladang usaha yang menguntungkan. Lebih lanjut, dengan kegiatan Proyek Kepemimpinan ini diharapkan masyarakat Dukuh Ngambakan bisa menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan menjadi penggerak bagi masyarakat.*** (Kontributor: Khorida Nur Jannah)
Inovatif
MasyaAllah sangat menginspirasi
Wahh, keren.. pas banget buat ide produk P5 di sekolah. Terus bisa bikin buat diri sendiri dirumah biar ibuk seneng minyaknya nggak buang-buang wkwkwk
Masyaallah sangat bermanfaat