Kuliner Jenang Mirah Khas Ponorogo Ini Ternyata Punya 4 Fakta Menarik, Apa Saja?

AswajaNews – Jenang Mirah yang menjadi kuliner khas Ponorogo ini sudah ada sejak tahun 1955, dan membawanya pada sejarah panjang yang tak terlupakan dari generasi ke generasi.

Mbah Mirah, sang perintis usaha ini, adalah seorang perempuan berusia 75 tahun dan menjadi tokoh sentral di balik kelezatan jenang tersebut. Bahkan, gambar beliau terpampang megah di bagian kemasan produk, menjadi ikon yang langsung dikenal oleh para pecinta jenang.

Kisah sukses Mbah Mirah berawal dari langkah-langkah sederhana, mulai dari menjajakan jenangnya secara langsung dari pasar hingga ke rumah-rumah dan desa-desa, bahkan sampai ke stasiun-stasiun.

Perjuangan Mbah Mirah telah berhasil mengangkat perekonomian, khususnya di RT 01/RW 01, Desa Josari, Kecamatan Jetis, Ponorogo. Di mana kini, hampir seluruh keluarga dan tetangganya juga membuka usaha oleh-oleh lain, mengikuti jejak kesuksesan Mbah Mirah tersebut.

Saat ini Jenang Mirah Ponorogo telah diturunkan kepada anak cucunya, namun resep orisinal Jenang Mirah tetap terjaga dengan baik. Dan berikut ini 4 fakta menarik mengenai Jenang Mirah:

Pembuatan Masih Menggunakan Cara Tradisional

Proses pembuatan jenang ini masih menggunakan cara tradisional dengan memanfaatkan tungku dan kayu bakar, memberikan rasa khas yang sulit ditandingi oleh produksi massal modern.

Menggunakan Bahan yang Berkualitas

Bahan-bahan yang digunakan, seperti beras ketan, gula jawa, dan santan, menjadi kunci kelezatan yang memikat lidah.

Proses pengolahan yang memakan waktu berjam-jam menghasilkan jenang dengan warna kecoklatan yang menggoda selera.

Setelah matang, jenang tersebut didinginkan sebentar sebelum dikemas dalam berbagai ukuran, mulai dari kecil hingga besar, sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Tembus Pasar Luar Negeri

Kelezatan Jenang Mirah tidak hanya dikenal di dalam negeri, namun juga telah menembus pasar luar negeri.

Cita rasa yang khas dan keunggulannya tidak menggunakan bahan pengawet menjadikannya favorit di mata para TKW dan TKI yang membawanya sebagai oleh-oleh bagi majikannya di luar negeri.

Tidak Menggunakan Bahan Pengawet

Salah satu keunggulan utama dari Jenang Mirah adalah keputusan untuk tidak menggunakan bahan pengawet di dalamnya.

Meskipun demikian, jenang ini tetap dapat bertahan hingga berminggu-minggu tanpa mengurangi kelezatannya.

Keaslian rasa dan kualitas menjadi prioritas utama, mengukuhkan posisi Jenang Mirah sebagai salah satu kuliner khas Ponorogo yang tak tergantikan.

Nah itu dia 4 fakta menarik dari Jenang Mirah khas Ponorogo yang tidak boleh Anda lewatkan. Jika Anda sedang di Ponorogo, wajib membawa pulang oleh-oleh yang satu ini.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *