Aswaja News – Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) rutin dilaksanakan pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH) salah satunya di Desa Wringinanom, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo.
P2K2 merupakan proses belajar secara terstruktur untuk mempercepat terjadinya perubahan perilaku pada peserta KPM.
Sebanyak 80 peserta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terbagi menjadi tiga kelompok terpantau aktif mengikuti kegiatan P2K2.
Kegiatan P2K2 diawali dengan Menyanyikan lagu Kevangsaan Indonesia Raya,Kemudian Mars PKH yang dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pendamping sosial PKH.
Adapun materi yang di sampaikan oleh pendamping sosial PKH yakni tentang Pengasuhan dan Pendidikan Anak menggunakan modul dan juga buku pintar.
Selain itu, buku pintar turut dibagikan kepada KPM PKH sebagai pegangan dan bahan baca ketika di rumah.
Dalam modul pengasuhan dan pendidikan anak terdapat beberapa sesi yang disampaikan kepada peserta KPM, antara lain:
1. Menjadi orang tua yang lebih baik
2. Memahami perilaku anak
3. Memahami cara anak usia dini belajar
4. Membantu anak sukses di sekolah
Salah satu pendamping sosial PKH yakni Anis Khusnul Inayah mengatakan adanya pengaruh yang signifikan pada kegiatan P2K2 terhadap perubahan pola asuh anak di Desa Wringinanom.
“Beberapa tinjauan kami, rata-rata KPM mengalami perubahan. Salah satunya terkait pola asuh anak yang awalnya menggunakan kekerasan, setelah P2K2 ini mereka sadar dan merubah pola asuhnya dengan lebih baik,” jelasnya.
Menariknya, metode pembelajaran pada P2K2 dilakukan dengan berbagai cara mulai dari membaca buku, menonton film, hingga menggunakan flipchart.
“Setelah ikut P2K2 ini, jadi sadar bahwa ternyata pola asuh saya kepada anak-anak ini kurang tepat,” ungkap Rukmini salah satu peserta KPM Desa Wringinanom.
Diketahui, selain modul pengasuhan dan pendidikan anak, buku pedoman pelaksanaan P2K2 juga meliputi pengetahuan tentang kesehatan dan gizi hingga pengelolaan keuangan keluarga.