Aswaja News – Peningkatan SDM di lingkungan NU terus mengalami trend kenaikan signifikan dari tahun ke tahun. Pagi ini (08/01/2024) mulai pukul 09.30 -12.00 WIB di Gedung B Dr. Susilo Bambang Yudoyono telah dilangsungkan Ujian Promosi Doktor Ketua LP. Ma’arif NU Ponorogo Dr. Asaduddin Luqman, M.Pd.I.
Gus Luqman (panggilan akrabnya) selain menjabat Ketua LP. Ma’arif NU Ponorogo, beliau juga Warek II INSURI Ponorogo. Dalam ujian terbuka ini memperlihatkan disertasinya yang berjudul “Model Penjaminan Mutu Akademik dalam Peningkatan Keunggulan Kompetitif Pesantren (Studi Multisitus di Pesantren Tebuireng Jombang dan Pesantren Modern Ar-Rifa’ie 2 Malang)”.
Dengan demikian hingga saat ini INSURI Ponorogo telah memiliki SDM bergelar Doktor sebanyak 14 orang dan akan bertambah lagi tiap tahun karena yang sedang proses studi masih 9 orang.
Dalam sidang ujian promosi doktor ini diuji oleh 7 orang tim penguji yaitu Prof. Dr. H. Sugeng Listyo Prabowo, M.Pd (Penguji I); Prof. Dr. H.. Wahidmurni, M.Pd (Penguji II), Dr. H. M. Lutfi Mustofa, M.Ag (Penguji III); Prof. Dr. H. M. Zainuddin, M.A (Ketua/Penguji V); Dr. Indah Aminatuz Zuhriah, M.Pd (Sekretaris/Penguji IV); Prof. Dr. H. Mulyadi, M.Pd (Penguji VI); Dr. H. M. Samsul Hadi (Co-Promotor/Penguji VII).
Dalam paparan disertasinya, Gus Luqman menyampaikan bahwa mengapa obyek penelitiannya adalah PP. Tebuireng dan PP. Modern Ar-Rifa’ie 2 Malang karena keduanya memiliki keunikan terkait pengelolaan pesantren dengan dibentuknya lembaga penjaminan mutu dalam pesantren. Belum banyak pesantren yang melakukan ini.
Proses pelaksanaan penjaminan mutu di pesantren memberikan standard-standard dalam pelaksanaan pendidikan. Sehingga pesantren memiliki standard keunggulan pembelajaran sebagai diferensiasi terhadap pesantren yang lain. Mengingat jumlah pondok pesantren di Indonesia jumlahnya naik tiap tahunnya. Hingga tahun 2023 tercatat lebih dari 28 ribu pondok pesantren di Indonesia.
Dalam sambutannya Prof. Dr. H. Zainuddin menyampaikan bahwa Gus Luqman adalah doktor yang ke 599 dari UIN Maulana Malik Ibrahim. (ags)