AswajaNews- KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha memberi saran kepada pemuda Islam agar kuat secara ekonomi dan politik.
Hal ini disampaikan pada salah satu video yang ada di kanal youtube LP3iA pada Kamis, (18/5/2023).
Dalam sesi tersebut, beliau mengatakan bahwa umat Islam harus kuat secara ekonomi dan politik supaya umat Islam tetap bisa menjalankan ajaran agama dengan aman dan nyaman.
“Karena ada hal yang tidak bisa diselesaikan dengan kalah, harus lewat kemenangan. Ketika menang secara ekonomi, maka bisa membuat aturan,” ucapnya.
Pengasuh Ponpes LP3iA itu menjelaskan bahwa sikap tawadhu dan qonaah itu memang baik, tetapi harus ditempatkan pada posisi yang tepat agar tidak merugikan umat Islam dan agama Islam.
Oleh karena itu, beliau menyarankan agar para pemuda Islam berkembang dan menjadi kuat secara ekonomi maupun politik, itu semua demi keberlangsungan praktek beragama.
Sikap menerima keadaan miskin dan kalah sebagai bentuk tawadhu dan qonaah tidak bisa diterapkan secara umum, misal saja ada umat Islam sakit, maka butuh biaya beli obat dan rumah sakit. Tidak selesai dengan sabar saja.
“Terkadang sikap tawadhu dan miskin tidak menyelesaikan masalah. Semisal orang tua dan keluarga sakit, maka butuh biaya pengobatan. Masak bisa selesai dengan ucapan terima kasih saja,” jelasnya.
Sikap tawadhu dan miskin jangan ditanamkan berlebihan sehingga nyaman lalu tidak mau menjadi orang yang menang secara ekonomi dan politik.
“Menang itu baik, hanya saja jangan maksa dengan jadi teroris. Maka seharusnya pemuda Islam menang secara ekonomi dan politik, Wali Songo sudah mencontohkan dengan cara menang yang halus halus, tapi tepat sasaran,” pungkas beliau. (mus)