AswajaNews – Tak perlu jauh ke kota besar untuk menikmati dimsum premium dengan cita rasa autentik dan kemasan higienis. Di Jabung, Mlarak, Ponorogo, Eonnie Dimsum hadir sebagai pilihan kuliner lokal yang memadukan cita rasa klasik khas Kanton dengan inovasi modern seperti saus mentai dan bolognese, menjadikannya primadona baru di kalangan pecinta dimsum.
Dimsum kini bukan lagi makanan eksklusif yang hanya bisa ditemukan di restoran oriental berbintang. Di Ponorogo, tepatnya di daerah Jabung, Kecamatan Mlarak, sebuah UMKM kuliner bernama Eonnie Dimsum menyajikan sensasi berbeda dari hidangan mungil berbasis kukus ini.
Tak sekadar menggugah selera, Eonnie Dimsum mengangkat standar baru dalam dunia street food lokal dengan mengutamakan kualitas bahan, kebersihan kemasan, serta pengemasan yang higienis.
Berawal dari ketertarikan akan makanan Asia Timur, pemilik Eonnie Dimsum meracik sendiri resep berbasis dimsum klasik Kanton. Dimsum original yang ditawarkan dibuat dengan isian ayam pilihan, dibungkus dengan kulit tipis berbahan dasar tepung gluten free dari singkong termodifikasi (MOCAF), dan dikukus hingga matang sempurna. Resep ini bukan hanya memikat lidah, tapi juga ramah untuk konsumen dengan kebutuhan khusus seperti sensitivitas gluten.
Namun yang membuat Eonnie Dimsum berbeda bukan hanya resep lamanya. Mereka juga berani mengembangkan varian rasa yang kekinian seperti dimsum mentai dan dimsum bolognese.
Dimsum mentai mereka dipadukan dengan saus mayo pedas bercampur tobiko (telur ikan) yang gurih dan creamy, menciptakan rasa mewah yang biasanya hanya ditemui di restoran sushi. Sementara varian bolognese hadir dengan limpahan topping daging cincang khas Italia yang dipadu dengan rempah lokal, menghasilkan cita rasa unik yang belum banyak ditemukan di produk dimsum lainnya.
Tidak hanya soal rasa, Eonnie Dimsum juga memperhatikan pengemasan dan layanan distribusinya. Semua dimsum dikemas dalam wadah aluminium foil food grade yang mampu menjaga kehangatan dan kualitas rasa selama proses pengantaran. Layanan pemesanan dilakukan melalui sistem pre-order H-1 dengan opsi ambil langsung, COD, atau pengiriman melalui jasa ekspedisi instan seperti GoSend.
Harga yang ditawarkan pun terjangkau. Varian original dijual mulai dari Rp10.000 per porsi isi empat, membuatnya mudah dijangkau oleh berbagai kalangan. Produk ini menjadi makanan favorit mahasiswa dan pekerja.
Mengusung semangat lokalitas dan inovasi, Eonnie Dimsum juga menaruh perhatian pada aspek keberlanjutan. Salah satunya dengan menggunakan tepung mocaf yang diproduksi dari singkong lokal.
Tepung ini tak hanya ramah gluten, tetapi juga menjadi bentuk dukungan pada petani dan produsen lokal yang berusaha mengembangkan bahan pangan alternatif berkualitas.
Eonnie Dimsum membuktikan bahwa kuliner Ponorogo tak melulu soal sate. Inovasi dan keberanian memadukan warisan tradisi dengan tren global menjadikan produk ini bukan sekadar makanan, tetapi juga cerita tentang ketekunan, adaptasi, dan rasa. Jadi, bagi para pecinta dimsum yang mencari kelezatan sekaligus keunikan dalam setiap gigitan, Eonnie Dimsum layak masuk daftar wajib coba.*** (Fauza)