AswajaNews – Ketika menyebut wisata Jogja, pikiran banyak orang sering langsung tertuju pada Malioboro atau pantai-pantai cantik di selatan. Namun, di balik perbukitan karst Gunung Kidul, terdapat sebuah destinasi yang menawarkan pengalaman berbeda, Air Terjun Sri Gethuk.
Air terjun setinggi 25 meter ini mengalir indah ke Sungai Oyo, dengan debit air yang bersumber dari tiga mata air yakni Ngumbul, Kedung Poh, dan Ngandong. Air yang jatuh melewati tebing batuan karst menghasilkan panorama alami yang menenangkan.
Pada musim kemarau, alirannya cenderung tenang dengan warna kehijauan yang memikat, menjadikannya lokasi favorit wisatawan untuk berenang. Namun di musim penghujan, arus yang deras dengan warna kecoklatan tetap menghadirkan pesona tersendiri.
Bagi wisatawan, perjalanan menuju Sri Gethuk adalah petualangan tersendiri. Ada dua cara yang bisa ditempuh: trekking sejauh 450 meter melewati sawah, pepohonan kelapa, hingga menuruni puluhan anak tangga; atau naik rakit sederhana menyusuri aliran Sungai Oyo.
Rakit yang terbuat dari drum-drum besi ini mengingatkan banyak pengunjung pada sensasi mengarungi sungai di hutan Amazon. Sepanjang perjalanan, tebing-tebing hijau yang menjulang di sisi sungai menciptakan panorama epik, seolah membawa wisatawan ke dunia lain.
Setibanya di lokasi, aktivitas seru pun menanti. Mulai dari berenang di aliran sungai yang tenang, melompat dari tebing air terjun, hingga mencoba river tubing dengan ban besar sambil menikmati pemandangan sekitar. Kegiatan-kegiatan ini membuat Sri Gethuk tak sekadar jadi tempat bersantai, melainkan juga arena petualangan yang menyenangkan. Tidak heran, banyak komunitas memanfaatkannya sebagai lokasi outbound maupun gathering.
Tak hanya alam, kuliner lokal juga menjadi bagian dari pengalaman di Sri Gethuk. Warung-warung sederhana di sekitar lokasi menyediakan hidangan khas ndeso, dari nasi tiwul, mie instan hangat, hingga belalang goreng yang menjadi ikon kuliner Gunung Kidul. Harganya ramah di kantong, mulai dari Rp10.000 hingga Rp30.000, cocok untuk mengisi energi setelah puas bermain air.
Untuk bisa menikmati semua itu, wisatawan cukup membayar tiket masuk Rp15.000. Jika ingin pengalaman lebih, tersedia paket tambahan seperti naik rakit Rp30.000, sewa ban Rp5.000, atau river tubing dengan tarif Rp15.000. Biaya parkir pun murah, hanya Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil. Dengan harga yang terjangkau, Sri Gethuk menawarkan pengalaman wisata lengkap: alam, petualangan, budaya, hingga kuliner.
Air Terjun Sri Gethuk adalah bukti bahwa Jogja bukan hanya Malioboro dan pantai. Bagi pencinta wisata anti-mainstream, Sri Gethuk ibarat “Amazon kecil” yang menghadirkan kejutan di setiap sudutnya. Jika kalian ingin merasakan sisi lain Jogja yang memadukan misteri dan keindahan, maka Sri Gethuk adalah jawabannya.*** (Fauza)