Jonggring Saloko: Sensasi Kuliner Joglo dengan Nuansa Sawah di Ponorogo

AswajaNews – Ponorogo tidak hanya dikenal dengan kesenian Reog atau kuliner khas tradisionalnya, tetapi kini juga menghadirkan pengalaman bersantap berbeda di sebuah kafe bernama Jonggring Saloko. Terletak di Jl. Wonopringgo III, Kertosari, tempat ini menjadi salah satu hidden gem yang belakangan ramai dibicarakan para pecinta kuliner dan penikmat suasana tenang.

Dengan konsep bangunan joglo yang berpadu dengan pemandangan persawahan, Jonggring Saloko menawarkan suasana adem ayem yang membuat siapa pun betah berlama-lama, baik untuk sekadar menyeruput kopi maupun mencicipi menu spesialnya.

Salah satu daya tarik utama Jonggring Saloko terletak pada keunikannya dalam menghadirkan kuliner khas dengan sentuhan autentik Jawa. Menu nasi goreng tiwul menjadi andalan yang wajib dicoba oleh pengunjung. Tiwul, yang biasanya identik dengan makanan tradisional ndeso, disulap menjadi sajian modern penuh cita rasa dengan aroma khas yang menggugah selera.

Tak hanya itu, aneka camilan autentik juga tersedia, mulai dari tempe goreng, tahu goreng, pisang goreng keju, hingga singkong keju yang renyah di luar namun lembut di dalam. Kombinasi sajian ini menghadirkan kesan sederhana namun istimewa, seolah membawa pengunjung kembali pada nuansa pedesaan yang hangat.

Bagi pencinta minuman kekinian, Jonggring Saloko juga tak ketinggalan menghadirkan ragam pilihan yang mampu memanjakan lidah. Sebut saja taro latte yang lembut berpadu sempurna dengan roti bakar cokelat, atau segarnya es cao yang cocok untuk menemani sore hari.

Ada pula es kopi susu gula aren yang semakin menambah lengkap pilihan minuman, hingga menu khas bertajuk “kopi cokot” yang unik dipadukan dengan getuk goreng, sebuah sajian tradisional yang jarang ditemukan di kafe-kafe modern.

Lebih dari sekadar tempat makan dan minum, Jonggring Saloko menawarkan pengalaman bersantai dengan suasana berbeda. Spot-spot nyaman tersedia untuk pengunjung yang ingin nyore bersama teman atau keluarga.

Dari kursi kayu bergaya tradisional hingga sudut-sudut estetik dengan latar hamparan sawah, setiap sudut terasa seperti ruang pelarian dari penatnya rutinitas kota. Tak heran, setiap akhir pekan terutama malam Minggu, kafe ini selalu dipadati pengunjung yang ingin menghabiskan waktu sambil menikmati kuliner khas.

Soal harga, Jonggring Saloko pun cukup bersahabat dengan kantong. Menu nasi ayam kampung bakar maupun goreng dibanderol sekitar Rp24.000, sedangkan pilihan ayam negeri bisa dinikmati mulai Rp15.000 saja. Selain itu, tersedia paket sederhana seperti nasi kering yang ditemani segelas es teh krempul, menghadirkan sensasi makan rumahan dengan rasa yang tak kalah memikat.

Jonggring Saloko tidak hanya menawarkan kuliner lezat dan harga terjangkau, melainkan juga menghadirkan pengalaman menyeluruh yang memadukan budaya, tradisi, dan suasana alam. Konsep joglo yang digunakan seakan menegaskan identitas Jawa yang kental, sementara pemandangan persawahan memberikan sentuhan alami yang menenangkan.

Bagi siapa pun yang sedang mencari tempat nongkrong dengan atmosfer berbeda di Ponorogo, Jonggring Saloko adalah jawabannya. Sebuah tempat yang bukan hanya menyajikan makanan dan minuman, tetapi juga menghadirkan cerita, kehangatan, serta kenangan tentang bagaimana kuliner, budaya, dan suasana pedesaan bisa berpadu dalam harmoni.***

Penulis: Fauza N.M

Editor: Dani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *