AswajaNews – Tidak ada yang lebih menggugah selera di pagi hari selain seporsi pecel hangat dengan siraman bumbu kacang yang khas. Kuliner tradisional ini menjadi favorit banyak orang untuk memulai hari dengan penuh energi.
Pagi hari di Nganjuk terasa kurang lengkap tanpa sepiring pecel. Hidangan sederhana ini menghadirkan cita rasa yang autentik dan kehangatan yang pas untuk menemani awal hari kalian.
Pecel Nganjuk adalah salah satu varian pecel khas Jawa Timur yang memiliki keunikan rasa dan penyajian. Sebagai makanan tradisional, pecel ini menjadi ikon kuliner Kabupaten Nganjuk, menawarkan cita rasa autentik yang khas dan diwariskan secara turun-temurun.
Kali ini kita berburu pecel di daerah Warujayeng, Tanjunganom, Nganjuk. Di sini terdapat banyak sekali penjual nasi pecel, memang kota ini terkenal dengan kelezatan pecelnya. Hal ini membuat banyak masyarakat berjualan pecel, biasanya di warung-warung kecil sekitar rumah.
Bumbu kacang pada pecel ini memiliki tekstur yang lebih sedikit kasar dibandingkan beberapa varian pecel lainnya. Rasanya kaya dengan perpaduan gurih, manis, dan pedas. Menggunakan aneka sayuran rebus seperti bayam, kacang panjang, tauge, dan daun singkong. Kesegaran sayur-sayuran ini menjadi pelengkap sempurna bagi bumbu pecel yang gurih.
Sebagai pelengkap, pecel Nganjuk ini disajikan dengan rempeyek yang renyah dan ditaburkan di atasnya, tempe goreng, dan tahu. Beberapa tempat juga menyajikannya dengan nasi hangat atau lontong, tergantung preferensi pelanggan.
Pecel Nganjuk yang dikenal dengan fleksibilitasnya dalam berpadu dengan berbagai lauk tambahan yang memperkaya cita rasa dan teksturnya. Beberapa lauk yang bisa dipadukan diantaranya tahu goreng yang diisi dengan sayuran seperti wortel, kol, atau bihun.
Bakwan atau di Nganjuk sering disebut pia-pia adalah gorengan sayur yang renyah dengan adonan tepung berbumbu. Perpaduan bakwan yang gurih dan renyah dengan segarnya pecel membuat sarapan kalian menjadi lebih menggugah selera.
Pecel Nganjuk dengan lauk tambahan seperti gorengan sering dijajakan di pagi hari, menjadikannya pilihan sarapan yang praktis dan mengenyangkan. Biasanya, hidangan ini disajikan di atas piring atau dibungkus daun pisang, yang menambah aroma khas dan kesan tradisionalnya.
Hidangan sederhana ini menjadi bukti kekayaan kuliner Nganjuk, di mana setiap elemen dari bumbu hingga lauk tambahan dirancang untuk menciptakan pengalaman makan yang tak terlupakan. Dengan variasi lauk seperti gorengan tahu isi, bakwan, atau pia-pia, pecel Nganjuk tidak hanya memuaskan rasa lapar, tetapi juga menghadirkan kelezatan yang selalu dirindukan.*** (Fauza)